"Harus ada langkah dari kementerian pertanian, dipastikan bahwa kebutuhan sapi hidup itu akan sangat besar menjelang Idul Adha ini. Kebutuhan dan daya beli harus harus seimbang," kata Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Herman Khaeron.
Berkaca pada saat menjelang Idul Fitri, pemerintah sebaiknya mengambil pelajaran. "Karena ketika kita menghadapi Idul Fitri lalu, kelihatan sekali kita keteteran, sehingga kuota impor yang dialokasikan di semester dua itu ditarik pada triwulan kedua," ujarnya.
Harus diakui, kata Herman, kebutuhan sapi hidup sangat besar dan untuk mengandalkan sapi lokal juga belum mampu memproduksi dalam cukup besar. "Sehingga jangan sungkan juga ketika kita harus mengimpor demi kebutuhan sapi hidup," tukasnya.
Menurut politisi Partai Demokrat itu, yang terpenting adalah pada situasi seperti itu, inflasi bisa terjaga. Swasembada secara bertahap bisa diraih, dan masyarakat juga tidak merasa kalau harga itu melampaui kapasitas dan kemampuan daya belinya.
"Ketersediaan dan keterjangkauan ini juga harus menjadi pemikiran yang utuh. Jadi bukan hanya tersedia, tapi harganya juga harus terjangkau. DPR memberi keleluasaan kepada pemerintah untuk melakukan rencana-rencananya, sampaikan kepada kami. Kalau kurang, butuh impor ya sampaikan. Kalau kuota dibatasi 40 ribu ton dianggap masih kurang, sampaikan," bebernya.
Herman mengingatkan, pemerintah Jangan sampai di luar sepengetahuan DPR memaksakan untuk mengandalkan produksi sapi lokal. "Kita bisa mempertahankan untuk tidak impor, tetapi harganya sangat tinggi. Atau tidak impor, tapi banyak ilegalnya. Nah ini jangan sampai terjadi. Jadi harus ada perencanaan yang komprehensif," tegasnya.
Herman tidak terlalu khawatir dengan kesediaan bahan pokok lain. "Kalau beras relatif aman, tapi kalau daging saya sedikit khawatir sehingga harus diantisipasi sejak dini untuk sapi hidup ini. Sekarang saja yang biasanya hanya Rp 8 juta sudah Rp 10 juta. Kenaikan ini sudah mencapai 25 persen," terangnya. (yay)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Transmigran Kantongi Rp 3 Juta per Bulan
Redaktur : Tim Redaksi