Pemerintah Diminta Bersikap Tegas soal Kantong Plastik

Senin, 19 September 2016 – 01:04 WIB
Ilustrasi. Foto: Radar Banjarmasin

jpnn.com - SANGATTA – Warga Kutai Timur meminta pemerintah menertibkan kantong plastik berwarna. Sebab, kantong plastik itu diduga membahayakan kesehatan.

Saat ini, masih banyak warga yang menggunakan kantong plastik itu. Karena itu, Dinas Kesehatan Kutim diminta memberikan imbauan tegas bahwa kantong itu berbahaya.

BACA JUGA: Tolak Kehadiran Jokowi, Aktivis KAMMI Bawa Kambing saat Gelar Aksi

Begitu pun Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kutim juga wajib turun tangan untuk mengamankan semua plastik yang meresahkan tersebut.

”Jangan sampai kami terus menggunakan plastik bahaya ini. Hanya karena ketidaktahuan dan tidak adanya himbauan dari pemerintah. Karenanya, semua instansi yang terkait wajib menjelaskan kepada pedagang maupun masyarakat yang kerap menggunakannya,” pinta Liliana (41) warga Sangatta Utara di laman Kaltim Post, Minggu (18/9).

BACA JUGA: Pria Bersenjata AK-47 Ancam Tembak Kepala Pengusaha

Dia menambahkan, para pedagang juga masih menggunakan kantong plastik itu. Misalnya untuk membungkus buah dan sayuran.

”Saya saja baru tahu dari beberapa media jika kantung plastik berwarna itu sangat bahaya. Tetapi di Kutim masih saja digunakan untuk membungkus. Ini perlu tindakan,” imbuhnya.

BACA JUGA: Ketua MPR Kagum Lihat Peternakan Kambing di Daerah Ini

Hal senada diungkapkan warga lainnya Pramuji Baskoro.

”Mungkin lebih baik mencegah dari pada mengobati. Jadi saya juga sangat setuju jika ada aturan jelas mengenai penggunaan plastik berwarna ini,” katanya.

Dirinya juga sependapat jika pemerintah cepat mengambil tindakan dengan cara memberikan imbauan kepada masyarakat maupun pedagang.

“Kalau belum ada imbauan atau surat edaran, maka masyarakat tetap akan memanfaatkannya untuk kebutuhan sehari-hari. Padahal kami ketahui bahayanya,” katanya. (dy/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Petugas Keamanan Tergilas Truk, Kepalanya... Aduh Nggak Tega


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler