JPNN.com

Pemerintah Diminta Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 – 08:11 WIB
Pemerintah Diminta Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif - JPNN.com
Pemerintah diminta mendukung penelitian soal THR. Ilustrasi laboratorium: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Indonesia membutuhkan strategi lain untuk menekan angka kematian akibat rokok, karena menjadi negara dengan urutan kedua jumlah perokok tertinggi di dunia.

Penelitian mengenai metode Pengurangan Risiko Tembakau atau Tobacco Harm Reduction (THR) dinilai bisa menjadi alternatif berhenti merokok menjadi salah satu strategi dalam dasar penyusunan aturan.

BACA JUGA: Bea Cukai Bandung Amankan 2,47 Juta Batang Rokok Tanpa Pita Cukai di Wilayah Ini

Dokter Ahli Fisiologi Universitas Padjajaran (Unpad) Ronny Lesmana mengatakan peran pemerintah untuk mendukung riset tentang ini sangat diperlukan.

Menurut Ronny, hasil riset akan menjadi data awal untuk merumuskan peraturan berbasis data, mengingat Indonesia angka kematian akibat rokok di Indonesia saat ini mencapai 300 ribu nyawa per tahun.

BACA JUGA: Sepanjang 2024, DJBC Sulbagsel Sita 19,99 Juta Batang Rokok Ilegal

“Data dari penelitian menjadi komparasi yang baik sebagai dasar bagaimana memutuskan suatu regulasi. Regulasi ini mau dibuat seperti apa? Pemerintah harus investasi untuk penelitian, termasuk metode alternatif ini. Sebab, untuk memahami suatu ilmu itu mahal. Topik ini (THR) tidak pernah diangkat,” ungkap Ronny dikutip, di Jakarta, Minggu (2/2).

Ronny mengungkapkan selama ini, penelitian didominasi sudut pandang tembakau sebagai komoditas.

BACA JUGA: Selandia Baru Menuju Negara Tanpa Rokok 2025, Indonesia Juga Bisa

Namun, dari sisi kesehatan, studi untuk memanfaatkan produk alternatif tembakau yang rendah risiko belum dilakukan.

Melihat situasi ini, akademisi pun melakukan studi-studi alternatif, termasuk lembaga yang dinaungi universitas tempat Ronny bekerja.
Meskipun begitu, penelitian tersebut belum diterima dengan baik oleh pemerintah sebagai penunjang penetapan aturan.

Menurutnya, pemerintah masih belum melihat THR sebagai peluang yang bisa dimaksimalkan untuk membuat perokok beralih hingga akhirnya berhenti merokok.

Merujuk pada riset “Lives Saved Report” yang terbit November 2024 lalu, Ronny menyebutkan bahwa penerapan THR dalam kebijakan publik diproyeksikan akan menyelamatkan 4,6 juta nyawa di Indonesia hingga 2060.

Metode THR hadir sebagai pendekatan yang bertujuan untuk mengurangi risiko kesehatan akibat rokok dengan memberikan opsi alternatif yang lebih rendah risiko bagi pengguna.

Hasil penelitian pun membuktikan bahwa produk alternatif yang tersedia mendukung upaya untuk berhenti merokok. Di negara-negara maju seperti Swedia, Inggris, Amerika Serikat dan Jepang, THR menjadi bagian vital bagi pemerintahnya dalam mendesain kampanye berhenti merokok.

Di Swedia, tingkat merokok menurun dalam 15 tahun terakhir, dari 15 persen menjadi 5,3 persen.

“Pemerintah kita terlalu ketat dalam memandang produk tembakau alternatif ini, hanya jalan dengan paradigma tidak boleh merokok. Namun, fakta di lapangan, selama rokok masih diizinkan, perlu opsi menurunkan risiko dalam bentuk lain. Secara rasional, ini bukan sesuatu yang bisa ditunda, tetapi dipikirkan bersama untuk ke depannya,” ujarnya.

Ahli Kesehatan Wahyu Widowati menekankan pentingnya peran pemerintah dalam mendukung penelitian mengenai pemanfaatan produk alternatif dalam membantu menurunkan angka perokok.

Dukungan pemerintah akan bersama-sama membangun data yang kuat dan bisa menjadi pertimbangan dalam pengambilan perumusan kebijakan.

Dia menyebutkan perlu langkah sangat serius dari seluruh pihak.

"Tingkat kematian dan risiko penyakit akibat konsumsi rokok sangatlah tinggi sehingga harus bekerja bersama-sama, antarpeneliti, pemangku kebijakan dan yang mengatur regulasi soal bagaimana mengatur produk turunan bisa diedukasikan kepada masyarakat Indonesia,” ucap Wahyu.(mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
tembakau   Penelitian   Perokok   Merokok   rokok   kesehatan  

Terpopuler