Pemerintah Diminta Perluas Akses Informasi Akurat Tentang Produk Tembakau Alternatif

Rabu, 12 Oktober 2022 – 10:12 WIB
Pengguna vapor atau rokok elektrik. Foto/ilustrasi: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Aliansi Vaper Indonesia (AVI) Johan Sumantri mengatakan misinformasi terhadap produk tembakau alternatif masih beredar luas di publik.

Oleh karena itu, kajian ilmiah yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan sangat dibutuhkan untuk menghadirkan informasi yang akurat dan holistik, serta memberikan akses yang luas kepada masyarakat, terutama perokok dewasa.

BACA JUGA: Perketat Keamanan Jelang G20, Korlantas Luncurkan Mobil Komando Full Spesifikasi di Bali

Pemerintah juga perlu mendorong akses informasi yang lebih luas, yang juga didukung oleh kajian ilmiah terhadap produk tembakau alternatif dengan menggandeng akademisi, praktisi kesehatan, pelaku industri, konsumen, hingga publik.

“Daripada sibuk mengedukasi masyarakat tentang mana berita akurat dan tidak, lebih baik pemerintah segera lakukan kajian ilmiah dengan menunjukan hasilnya ke masyarakat,” kata Johan.

BACA JUGA: Semangati Peserta Kafilah MTQ Nasional 2022 dari Jateng, Ganjar Bilang Begini

Johan meneruskan kajian ilmiah terhadap produk tembakau alternatif, seperti rokok elektrik, produk tembakau yang dipanaskan, maupun kantong nikotin, sudah banyak dilakukan, baik di dalam maupun luar negeri.

Namun, hasil kajian ilmiah tersebut belum terdistribusi dengan baik kepada publik.

BACA JUGA: Hadir di Modest Fashion Indonesia, Putri Wapres Maaruf: Fesyen Syariah Memiliki Potensi Besar

Hal ini dikarenakan minimnya dukungan pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan terkait untuk menyebarluaskannya.

“Salah satu alasannya karena kurang dukungan pemerintah. Untuk tahap awal cukup duduk bersama dengan pemerintah, khususnya Kementerian Kesehatan,” ucapnya.

Johan khawatir belum adanya informasi berlandaskan hasil kajian ilmiah yang disuarakan oleh pemerintah akan berpengaruh besar terhadap upaya dalam menurunkan prevalensi perokok.

Perokok dewasa bakal tetap dengan kebiasaannya karena minimnya informasi akurat mengenai produk tembakau alternatif yang telah terbukti memiliki risiko yang lebih rendah daripada rokok.

“Jika informasi akan keberadaan produk ini terus tersamarkan, maka angka prevalensi perokok aktif di Indonesia akan sulit mengalami penurunan,” ucap Johan.

Hal senada disampaikan Ketua Asosiasi Konsumsi Vape Indonesia (AKVINDO) Paido Siahaan.

Prevalensi perokok di Indonesia akan sulit untuk ditekan apabila perokok dewasa tidak mendapatkan informasi akurat dan akses.

“Tujuan kami untuk memberikan pilihan yang lebih baik terhadap 69 juta perokok di Indonesia akan terganggu. Secara jangka panjang ini akan menjadi beban bagi negara,” seru Johan.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tren Vape Makin Meningkat, Saatnya Membantu Petani Tembakau


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler