Pemerintah Dorong Program Kemitraan Closed Loop Terus Dikembangkan di Berbagai Wilayah

Sabtu, 24 Juni 2023 – 20:55 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat meninjau penerapan program Kemitraan Closed Loop di Kabupaten Simalungun, Kamis (22/6). Foto: Dokumentasi Humas Kemenko Perekonomian

jpnn.com, SIMALUNGUN - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan pemerintah terus mendorong program kemitraan Closed Loop dikembangkan di berbagai wilayah.

Program yang diinisiasi Kementeriaan Koordinator Bidang Perekonomian bersama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia serta Institut Pertanian Bogor (IPB) itu telah menjadi salah satu model kemitraan yang mampu memperlihatkan dampak signifikan bagi seluruh stakeholders terkait.

BACA JUGA: Menko Airlangga Tinjau Pembangunan Tol Cisumdawu dan Salurkan KUR di Sumedang

Closed Loop sendiri merupakan model kemitraan agribisnis hulu sampai hilir yang melibatkan multistakeholder dan dikembangkan dalam ekosistem yang berbasis digital, teknik budidaya Good Agricultural Practices, sistem distribusi yang baik, serta jaminan pasar atau harga yang bersaing oleh offtaker.

Melalui implementasi Closed Loop diharapkan dapat memastikan ketersediaan produk yang berkualitas sesuai kebutuhan pasar, mengurangi ketidakpastian pasokan dan harga, serta meningkatkan kesejahteraan petani dan konsumen.

BACA JUGA: Resmikan Program Kemitraan Closed Loop di Simalungun, Begini Harapan Menko Airlangga

“Dengan teknologi dan Closed Loop diharapkan harga dari pertanian bisa meningkat dan seperti tadi harapan Pak Bupati pada saat panen harga tidak akan turun. Nah itu tentu yang akan didorong pemerintah melalui sistem Kemitraan Closed Loop ini,” kata Menko Airlangga melalui keterangan tertulis yang diterima, Sabtu (24/6).

Menko Airlangga juga baru saja me-launching Kemitraan Closed Loop Agribisnis Hortikultura di Kawasan Pertanian Terpadu Simalungun (KPT-S) di Desa Nagori Panribuan, Kecamatan Dolok Silau, Kabupaten Simalungun, Kamis (22/06).

Hingga kini, program Kemitraan Closed Loop Agribisnis Hortikultura telah mendapatkan sambutan positif dari berbagai daerah atas kerja sama dan dukungan multistakeholders yang terlibat sebagai mitra.

Seiring dengan keberhasilan implementasi di Kabupaten Garut, program kemitraan tersebut saat ini telah dikembangkan pada 16 kabupaten.

Selain itu, terdapat 10 kabupaten yang telah menyampaikan aspirasi untuk dapat mengikuti pengembangan Program Closed Loop tersebut.

Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Musdhalifah Machmud menambahkan program kemitraan Closed Loop menjadi wujud peran pemerintah dalam mendorong terciptanya ekosistem pasar, sehingga penggunaan sumber daya dapat lebih efisien dan mampu mengurangi risiko.

Dia menjelaskan dalam kemitraan tersebut, inovasi teknologi dan praktik berkelanjutan juga harus dilibatkan untuk meningkatkan produktivitas dan memastikan ketahanan pangan jangka panjang dan berkelanjutan.

“Tidak hanya menjaga ketahanan pangan, yang paling penting adalah bagaimana meningkatkan kesejahteraan pendapatan petani supaya semangat untuk tetap bekerja dan berbudidaya tetap tinggi, oleh karena itu Program Closed Loop ditawarkan,” kata Deputi Musdhalifah.

Saat meninjau penerapan program Kemitraan Closed Loop di Kabupaten Simalungun, Menko Airlangga berkesempatan melihat secara langsung hasil pertanian, seperti sayuran dan buah-buahan.

Menko Airlangga juga berkesempatan berbincang secara langsung dengan sejumlah petani di wilayah Desa Nagori Panribuan maupun bersama offtaker.

Para petani menyampaikan bahwa program Closed Loop tersebut telah membantu petani untuk mendapatkan jaminan kepastian pasar dengan harga yang menguntungkan mereka.

Di sisi lain, offtaker juga menyampaikan hal yang serupa, yakni merasa terbantu dengan adanya pogram tersebut, karena dapat memperoleh dengan mudah komoditas yang dibutuhkan untuk produksi dalam jumlah yang besar, kualitas yang optimal. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler