Pemerintah Harus Proaktif Beber Penyebab Pemotongan Kuota Haji

Kamis, 27 Juni 2013 – 18:53 WIB
JAKARTA - Anggota Komisi VIII DPR, Hasrul Azwar menyatakan bahwa kerugian terbesar akibat pemangkasan kuota haji sebesar 20 persen adalah kerugian psikologi yang harus dialami para calon jamaah haji. Karena itu, pemerintah harus bertindak cepat dan tepat dalam menjelaskan masalah pemotongan kuota haji kepada masyarakat sejelas-jelasnya dan sesering mungkin.

"Yakinkan para calon jamaah Haji bahwa pemotongan kuota 20 persen itu keputusan Pemerintah Arab Saudi karena saat ini tengah berlangsung pembangunan penambahan kapasitas di Masjidil Haram," kata Hasrul di gedung DPR, Senayan Jakarta, Kamis (27/6).

Diakuinya, secara sektoral Kementerian Agama memang bertanggung jawab untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pemotongan kuota haji itu. "DPR sebagai institusi pengawas penyelenggaraan Haji, sangat mendorong kegiatan ini harus segera dilakukan Kemennag. Jangan ditunda lagi karena para calon jamaah Haji mulai gelisah," harapnya.

Soal angka kerugian material akibat pemotongan kuota, lanjut Hasrul, hal itu masih bisa dibicarakan di kemudian hari. Tapi hal terpenting adalah memberikan pengertian kepada masyarakat.

"Soal kerugian yang dibesar-besarkan beritanya, ini watak pengusaha Indonesia. Kalau Rugi berteriak ke mana-mana, kalau untung diam-diam saja," ujar Hasrul Azwar.(fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY Tak Akan Tiru Langkah Jokowi

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler