jpnn.com - JAKARTA - Pemerintah sedang mengkaji opsi-opsi tentang upaya pembebasan tujuh warga negara Indonesia (WNI) kru kapal TB Charles yang kini disandera kelompok bersenjata di Filipina Selatan. Menurut Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan, pemerintah sudah membentuk pusat krisis atau crisis center untuk mengkaji opsi pembebasan WNI.
Luhut mengatakan, pemerintah nantinya akan mempelajari opsi-opsi pembebasan hasil kajian crisis center. "Nanti kita hat hari Selasa (28/6), mungkin kita sudah dapat jawaban-jawaban permulaan kemungkinan opsi-opsi yang akan kita ambil," ujar Luhut di sela-sela peringatan Hari Anti Narkotika Internasional 2016 di Tamansari, Jakarta Barat, Minggu (26/6).
BACA JUGA: Polri Pegang Video Aksi Brutal Jakmania, Perusuh Pasti Dipidana
Aksi kelompok bersenjata di Filipina Selatan yang menculik dan menyandera kru kapal berbendera Indonesia itu sudah yang ketiga kalinya dalam tahun ini. Namun, pemerintah belum memutuskan opsi yang akan ditempuh untuk pembebasan WNI.
Selain itu Luhut juga mengatakan, sebenarnya sudah ada kesepakatan antara TNI, Angkatan Bersenjata Filipina dan Tentara Diraja Malaysia untuk melakukan patroli bersama di perairan yang dianggap rawan. Namun, katanya, kesepakatan tentang patroli bersama itu belum dilakukan.
BACA JUGA: Sebanyak 42 Ribu Pengguna Narkoba Direhabilitasi
"Yang disebutkan Panglima TNI memang belum semua pihak melaksanakan itu," papar mantan Duta Besar RI untuk Singapura ini.(boy/jpnn)
BACA JUGA: Kapan pun BNN Butuh Bantuan, Polri Siap
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi: Hajar Bandar Narkoba
Redaktur : Tim Redaksi