jpnn.com, JAKARTA - Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - Ma'ruf Amin meminta kubu Prabowo Subianto - Sandiaga Uno berhenti nyinyir soal keberhasilan pemerintah menguasai 51 persen saham Freeport Indonesia.
Wakil Sekretaris TKN Ahmad Rofiq meminta kubu sebelah lebih baik intropeksi dengan koalisinya. Sebab, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat masih menjabat presiden justru tidak berbuat apa-apa untuk mengambil alih Freeport.
BACA JUGA: SBY Tak Pengin Lihat Prabowo Kalah dari Jokowi di Pilpres
"Mestinya kan ini dilakukan oleh Pak SBY, tapi justru Pak SBY memperpanjang (kontrak) kan. Jadi seharusnya mereka memberikan apresiasi yang sangat besar, tidak bisa sekadar mengkritik. Mengkritik itu kan harus tahu tempat," kata Rofiq saat dihubungi, Sabtu (22/12).
Proses penguasaan saham Freeport, menurut Rofiq, sangat sulit dan membutuhkan proses yang panjang. Sementara di zaman SBY, peluang untuk menguasai saham Freeport, justru tidak dimanfaatkan.
BACA JUGA: SBY: Tolong Jangan Ganggu
"Kami nanti tidak hanya 51 persen, kalau nanti (terpilih kembali) bisa berkembang terus 90 persen," jelas dia.
Sekretaris jenderal Perindo ini menilai, Jokowi menorehkan prestasi besar sekaligus mengukir sejarah. Sebab, kepemimpinan Jokowi berhasil menguasai saham Freeport sebanyak 51 persen.
BACA JUGA: Kompak Pakai Batik Cokelat, Prabowo dan SBY Ketemu Lagi
"Selama ini kan upaya yang dilakukan untuk melakukan negosiasi dalam rangka hasil alam itu kan bermanfaat buat masyarakat Indonesia. Itu hanya diberikan beberapa persen saja dan itu sangat tidak menguntungkan dengan target yang ingin mendayagunakan sumber daya alam," jelas dia. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hari Ini Prabowo Bakal Bertemu SBY Lagi
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga