jpnn.com, PEKAN - Jelang pemilu, pemerintah Malaysia memberikan bantuan tunai kepada individu dan keluarga dengan pendapatan rendah. Mirip bantuan langsung tunai (BLT) di Indonesia.
Program bertajuk Bantuan Rakyat 1Malaysia (BR1M) itu menelan anggaran 6,3 juta ringgit (setara dengan Rp 22 miliar) dan akan diberikan secara bertahap.
BACA JUGA: Ogah Makan Nasi, PM Malaysia Diserang Habis-habisan
Minggu (25/2) tahap pertama BR1M 2018 diberikan kepada sekitar 7 juta orang di berbagai wilayah Malaysia. Perdana Menteri (PM) Najib Razak membagikan bantuan di Kota Pekan, Negara Bagian Pahang.
”Paket bantuan yang langsung diberikan kepada sasarannya ini jauh lebih baik ketimbang paket bantuan lain yang rawan kebocoran,” kata pemimpin 64 tahun tersebut seperti dikutip Straits Times.
BACA JUGA: Persiraja Uji Coba ke Klub Liga Primer Malaysia
Di hadapan para penerima bantuan finansial langsung itu, Najib menegaskan bahwa program yang sudah berlangsung tiga kali tersebut digagas Bank Negara Malaysia.
Menurut dia, bantuan berupa uang tunai itu lebih tepat sasaran. Sebab, bantuan berupa barang pun, oleh sebagian besar penerimanya, bakal dijual kembali untuk mendapatkan uang.
BACA JUGA: Berisik saat Bercinta, Pasangan Ini Jadi Santapan Warga
”Bantuan ini lebih tepat sasaran. Tidak seperti subsidi bahan bakar yang justru akan membuat mereka yang kaya raya dan punya kendaraan dengan kapasitas mesin besar mendapatkan bantuan lebih banyak,” papar Najib.
Dia menegaskan bahwa bantuan tersebut murni program pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan. Data penerima bantuan itu pun disusun pemerintah berdasar seleksi dan masukan publik.
Najib menekankan bahwa BR1M yang kali pertama dilaksanakan pada 2012 itu tidak ada kaitannya dengan pemilu. Seperti diketahui, rakyat Malaysia harus memilih anggota parlemen dalam pemilu sebelum 25 Agustus mendatang.
Terutama mereka yang tercatat sebagai penerima bantuan. Distribusi bantuan di seluruh Malaysia berlangsung dua hari sampai kemarin. (hep/c10/dos)
Tentang BR1M (Bantuan Rakyat 1Malaysia)
Penerima:
• Individu yang pendapatan per bulannya kurang atau setara 2.000 ringgit (sekitar Rp 6,9 juta) berhak atas bantuan 450 ringgit (sekitar Rp 1,5 juta) dan diberikan pada Februari.
• Rumah tangga yang pendapatan per bulannya sekitar 3.001 ringgit sampai 4.000 ringgit (sekitar Rp 10,4 juta sampai Rp 13,9 juta) berhak atas total bantuan 900 ringgit (sekitar Rp 3,1 juta) yang dibagikan dalam tiga tahap pada Februari, Juni, dan Agustus.
• Rumah tangga yang pendapatan per bulannya kurang atau setara 3.000 ringgit (sekitar Rp 10,4 juta) berhak atas total bantuan 1.200 ringgit (sekitar Rp 4,1 juta) yang dibagikan dalam tiga tahap pada Februari, Juni, dan Agustus.
BR1M kali pertama diperkenalkan pada 2012. Ini grafiknya dari tahun ke tahun.
Tahun Anggaran Penerima
2012 2 juta ringgit (sekitar Rp 6,98 miliar) 4,2 juta orang
2017 6,6 juta ringgit (sekitar Rp 23 miliar) 7,2 juta orang
2018 6,3 juta ringgit (sekitar Rp 22 miliar) 7 juta orang
BACA ARTIKEL LAINNYA... 66 Kg Sabu Diselipkan Dalam Paket Suku Cadang dan Sabun Cuci
Redaktur & Reporter : Adil