jpnn.com - JAKARTA - Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Musliar Kasim mengatakan pemerintah tidak ingin sengketa di Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) berlarut-larut. Saat ini, proses mediasi tengah berjalan agar kedua pihak yang berseteru kembali menyatu.
"Sekarang sedang dilakukan mediasi agar kedua kampus menyatu kembali. Karena orang justru ingin membesarkan satu nama yang sudah eksis," kata Musliar saat ditemui di komplek DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (9/9).
BACA JUGA: Beasiswa Siswa Miskin SMK Mulai Cair
Karena itu, pemerintah melalui Kooordinator Kopertis Wilayah X, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) berharap bisa mempertemukan kembali kedua pihak yang bertikai dan menyelesaikan persoalan yang ada.
Sementara itu Dirjken Dikti, Djoko Santoso memastikan pertikaian kedua pihak di UISU akan segera diselesaikan. Diakuinya, berdasarkan putusan Mahkamah Agung (MA), status yang diakui pemerintah adalah kampus baru di Jalan Karya Bhakti.
BACA JUGA: Muat Kata-kata Kasar, Desak Buku Bahasa Indonesia SMP Ditarik
"Ya nanti kita sesaikan, kalau yang menurut hasil MK, yang (diakui) di Karya Bhakti. Ya nanti kita selesaikan, yang jelas mahasiswa tidak dirugikan," tegas Djoko.
Pertikaian di internal UISU yang sudah berlangsung selama 7 tahun hingga kini belum menemui titik terang. Buntut pertikaian yang dialami oleh pengurus yayasan ialah terpecahnya UISU menjadi dua, yakni kampus Al-Munawwarah yang terletak di Jalan Sisingamangraja dan Kampus Al-Manar yang terletak di Jalan Karya Bakti Medan Johor.
BACA JUGA: Nuh Panggil Penyebar Kuisioner Ukuran Kelamin
Kondisi ini juga berdampak pada aktifitas akademis di kampus, di antaranya persoalan ijazah. Kemudian terkendalanya pendaftaran mahasiswa ke Evaluasi Program Studi Berbasis Evaluasi Diri (EPSBED), hingga terkatung-katungnya nasib para alumni yang terganjal untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi karena belum diwisuda.(Fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mendikbud: Kuisioner Ukuran Kelamin dan Payudara Tabu
Redaktur : Tim Redaksi