jpnn.com, SRI LANKA - Masyarakat Sri Lanka tengah dihebohkan dengan adanya rencana pemerintah untuk melarang pemakaian burkak atau burqa. Pemerintah setempat beralasan itu akan dilakukan demi keamanan nasional.
Burkak merupakan pakaian kaum perempuan muslim yang menutupi seluruh badan termasuk wajah.
Menteri Keamanan Publik Sarath Weerasekera telah menandatangani sebuah surat untuk persetujuan untuk melarang burkak pada Jumat lalu.
“Pada masa-masa awal kita, para wanita dan gadis Muslim tidak pernah mengenakan burkak,” kata Weerasekera dalam konferensi pers baru-baru ini.
BACA JUGA: Sri Lanka Larang Burkak dan Tutup Ribuan Madrasah, Ini Alasannya
Menurutnya, itu adalah tanda ekstremisme agama yang baru muncul belakangan ini di Sri Lanka.
"Kami pasti akan melarangnya,” sambungnya dilansir CNN.
BACA JUGA: Profesor Australia Sentil Larangan Celana Cingkrang dan Cadar bagi PNS, Begini Reaksi Wamenag
Sekretaris Kementerian Luar Negeri Sri Lanka Laksamana Jayanath Colombage menegaskan pemerintah belum memutuskan apapun terkait pelarangan itu.
“Hingga saat ini, larangan tersebut masih berupa rancangan yang memerlukan pembahasan lebih lanjut,” ujar Colombage dalam sebuah pernyataan di media.
Meski demikian, Colombage tidak menampik, rancangan larangan itu didasarkan atas dasar alasan keamanan nasional.
“Rancangan ini dibuat menyusul penyelidikan the Presidential Commission of Inquiry terkait dengan peristiwa bom Paskah pada 2019,” jelasnya.
Colombage memastikan akan menggelar dialog dan konsultasi luas terkait larangan pemakaian burkak untuk mencapai konsensus.
Dilansir ABC News pelarangan pemakaian burkak di Sri Lanka telah berlaku sementara pada waktu sebelumnya.
Negara mayoritas Buddha itu melarang sementara pemakaian burkak pada 2019, setelah serangan bom Minggu Paskah di gereja dan hotel di Sri Lanka yang menewaskan lebih dari 260 orang.
Dua kelompok muslim lokal yang telah berjanji setia kepada kelompok Negara Islam (ISIS) disalahkan atas serangan bom di enam lokasi. (cnn/ngopibareng/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia