JPNN.com

Pemerintah Optimistis Efisiensi Anggaran akan Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Senin, 10 Februari 2025 – 17:47 WIB
Pemerintah Optimistis Efisiensi Anggaran akan Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional - JPNN.com
Menkeu Sri Mulyani Indrawati soal efisiensi anggaran. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah memastikan program prioritas Presiden Prabowo Subianto dalam Asta Cita tetap berjalan, meskipun dilakukan efisiensi anggaran. 

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan pemangkasan anggaran difokuskan pada pengurangan belanja seremonial, perjalanan dinas, pemeliharaan, serta kegiatan yang tidak memiliki dampak signifikan terhadap perekonomian. 

BACA JUGA: Gegara Anggaran Dipangkas, Pegawai LPSK Menyerukan Moratorium Perlindungan dan Hak

"Dana hasil efisiensi ini akan dialokasikan untuk belanja produktif yang mendukung pertumbuhan ekonomi, industrialisasi, serta pembangunan infrastruktur," ujar Menkeu Sri Mulyani dalam pernyataannya dikutip Senin (10/2).

Menurut Sri Mulyani, penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) harus berorientasi pada manfaat langsung bagi masyarakat dan penguatan ekonomi nasional. 

BACA JUGA: Dampak Efisiensi, Anggaran Gaji Pegawai KY Hanya Cukup sampai Oktober

"Penghematan dilakukan agar belanja negara lebih efektif dan tepat sasaran," tambah dia.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Rini Widyantini menambahkan bahwa pemangkasan anggaran bertujuan memastikan penggunaan anggaran negara lebih optimal. 

BACA JUGA: Efisiensi Anggaran, Algafry Rahman Larang ASN Bangka Tengah Dinas Luar

Pemerintah, ujarnya, mengoptimalkan teknologi informasi dalam sistem kerja guna menekan biaya operasional.

Reformasi birokrasi tetap berjalan dengan efisiensi dalam penggunaan sarana dan prasarana kantor, serta peningkatan kerja sama antarunit kerja.

Meski dilakukan efisiensi, program prioritas seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), swasembada pangan, serta sektor kesehatan tetap mendapatkan alokasi anggaran yang memadai.

Pemerintah memastikan realokasi anggaran tetap mendukung penciptaan lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi, serta hilirisasi industri yang menjadi pilar utama pembangunan nasional.

Ekonom dan pakar kebijakan publik dari UPN Jakarta, Achmad Nur Hidayat, menilai kebijakan efisiensi anggaran yang diinstruksikan Presiden Prabowo merupakan langkah awal dalam pengelolaan keuangan negara yang lebih optimal. 

"Efisiensi anggaran tidak hanya mengurangi beban negara, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi dengan memastikan bahwa setiap rupiah yang dibelanjakan memiliki dampak maksimal," ujar dia.

Pemerintah mengajak seluruh masyarakat untuk tetap mendukung kebijakan efisiensi ini demi keberlanjutan pembangunan nasional.

Tidak perlu ada kekhawatiran, karena langkah ini dirancang untuk memastikan kesejahteraan rakyat tetap menjadi prioritas utama.

Dengan pengelolaan anggaran yang lebih efektif, berbagai program strategis akan berjalan lebih optimal dan membawa manfaat besar bagi kemajuan bangsa.

"Dengan kebijakan ini, pemerintahan Presiden Prabowo memastikan efisiensi anggaran tidak menghambat pencapaian Asta Cita, melainkan memperkuat fondasi pembangunan nasional dengan penggunaan anggaran yang lebih produktif dan tepat sasaran," tuturnya.

Presiden Prabowo mengambil langkah strategis dengan memangkas anggaran sebesar Rp 306,69 triliun pada 2025 melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025.

Kebijakan itu bertujuan meningkatkan efisiensi belanja negara, dan mengalihkan dana ke sektor produktif yang lebih bermanfaat bagi masyarakat. (esy/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Upaya Efisiensi dan Konservasi Energi Membawa DEA Tower Raih Predikat Emas dari GBC


Redaktur : M. Rasyid Ridha
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler