jpnn.com, PAPUA - Direktur Pengelolaan Media, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Pubik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Dr. Nursodik Gunarjo menjelaskan, beberapa hal yang harus dilakukan untuk mempersiapkan penghentian siaran TV Analog ke digital.
Infrastruktur merupakan hal yang utama dalam penyiaran digital. Kemudian, sosialisasi terkait penghentian TV Analog.
BACA JUGA: Benny Simanjuntak Bicara soal Kedekatan Jonathan Frizzy dan Ririn Dwi Ariyanti
“Kita perlu mengadakan kegiatan-kegiatan untuk mengedukasi masyarakat tentang manfaat dan cara menonton siaran digital ini. Sosialisasi ini tentu menjadi tanggung jawab kita bersama, baik pemerintah masyarakat maupun seluruh ekosistem yang terlibat di dalamnya,” ujar Nursodik dalam Pertunjukan virtual Kesenian Daerah, berjudul Bersiap Digital: Sambut Siaran Digital Dari Papua, Sabtu, (9/10).
Salah satu wadah bersosialisasi terkait Analog Switch Off (ASO), yang dilakukan pemerintah adalah melalui pertunjukan seni.
BACA JUGA: Mandaya Royal Hospital Puri, Hadirkan RS dengan Fasilitas Wahid
Sosialisasi dilakukan untuk memastikan program penghentian siaran TV Analog dapat berjalan lancar dan informasi yang disampaikan kepada seluruh lapisan masyarakat bisa tepat sasaran.
Transformasi digital saat ini lanjutnya merupakan bagian dari kemajuan bangsa Indonesia.
BACA JUGA: Cara Kominfo Dukung Gerakan Wisata Sehat di Yogyakarta
Migrasi TV Analog ke TV Digital merupakan bentuk transformasi digital. TV Digital menyediakan tayangan yang berkualitas dan akan semakin banyak ragam variasi konten-konten siaran.
“Kami mengajak kepada seluruh masyarakat untuk segera pindah dari siaran TV Analog ke siaran TV Digital yang bersih gambarnya, jernih suaranya dan canggih teknologinya,” serunya.
Sementara, pemerintah Provinsi Papua mengaku sangat antusias menyambut program ASO ini.
“Pemerintah Papua menyambut baik program ini. Supaya masyarakat nonton TV nya enggak bintik-bintik lagi kalau dengan TV Digital. Bisa menikmati hiburan yang bagus dan bisa memilih program apa yang mereka sukai,” ujar Kabid Persandian Diskominfo Provinsi Papua, Raja Oloan Siburian.
Di lain pihak, Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Papua melihat dari sisi kesiapan penyiaran, Provinsi Papua saat ini memiliki sekitar 58 lembaga penyiaran.
KPID Papua telah melakukan monitoring ke lapangan dan memastikan lembaga- lembaga penyiaran tersebut telah siap menyambut penghentian TV Analog.
“Kami juga ikut sosialisasi, biasanya lewat dialog interaktif pada lembaga penyiaran. Kami menyampaikan kepada masyarakat, apa itu ASO, bagaimana proses migrasinya dan bagaimana masyarakat harus mempersiapkan diri menghadapi penghentian TV Analog,” kata Ketua KPID Papua, Rusni Abaidata.
Begitupun dengan TVRI, selaku lembaga penyiaran plat merah menyatakan wilayah siaran di Jayapura dan beberapa kota di Papua, sudah siap untuk menjalankan program ASO.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy