jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah terus melakukan koordinasi dengan daerah untuk memastikan distribusi vaksin Covid-19 berjalan dengan lancar.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menyatakan, secara umum kesiapan daerah sudah cukup baik.
BACA JUGA: Menikah 10 Bulan, Jane Shalimar Gugat Cerai Suami
Untuk distribusi vaksin akan dilakukan secara bertahap dan diutamakan pada populasi dan wilayah yang berisiko tinggi.
Lalu, memantau uji klinis vaksin Sinovac yang saat ini tengah berlangsung dilakukan Universitas Padjajaran dan PT Bio Farma.
BACA JUGA: Cegah Covid-19 Varian Baru, Pemeriksaan Kedatangan Internasional Diperketat
Uji klinis ini dilakukan untuk melihat dosis yang aman dan efek samping yang mungkin terjadi.
Hasil uji klinis akan disampaikan kepada Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (POM) sebagai syarat untuk dikeluarkannya ermergency use of authorization (EUA).
BACA JUGA: Kasus Covid-19 Alami Lonjakan, Wiku: Disiplin Protokol Kesehatan Turun Drastis
Sementara terkait vaksin Merah Putih yang sedang dikembangkan Lembaga Biologi dan Molekuler Eijkman, adalah kandidat vaksin yang akan digunakan mengatasi pandemi Covid-19 di Indonesia.
Ditargetkan, setelah lulus uji klinis dan praklinis, diharapkan izin edar dapat dikeluarkan 2021.
"Bibit vaksin Merah Putih berpotensi akan diserahkan oleh Lembaga Biologi dan Molekuler Eijkman kepada PT Bio Farma pada triwulan pertama tahun 2021," jelas Wiku di Gedung BNPB, Jakarta, Kamis (24/12).
Dan pemerintah saat ini tengah gencar mengedukasi masyarakat akan pentingnya Vaksinasi dalam mengatasi pandemi Covid-19 agar kekebalan komunitas atau herd Immunity semakin mudah tercapai.
"Pemerintah juga memastikan bahwa vaksin yang nanti digunakan aman, berkhasiat minim efek samping dan tentunya halal," katanya.
Untuk masyarakat yang menolak, pemerintah daerah memiliki kewenangan untuk menjatuhkan sanksi. Agar masyarakat patuh dan ikut serta dalam program vaksinasi, agar tercapai herd immunity. (tan/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga