Pemerintah Punya Andil Sebabkan Kerugian Negara Akibat Mafia Migas

Sabtu, 06 Desember 2014 – 13:49 WIB
Direktur Reforminer Institute, Komaidi Notonegoro (kiri) menjadi narasumber dalam Diskusi Migas (Bukan Basa-Basi) di cikini, Jakarta, Sabtu (6/12). Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Direktur Reforminer Institute, Komaidi Notonegoro mengakui bukan perkara mudah untuk memberantas mafia minyak dan gas (migas) di Indonesia. Ia mengumpamakan mafia migas layaknya udara yang tidak terwujud bentuknya, namun keberadaannya diyakini ada.

"Wujud sebenarnya mafia itu agak sulit, seperti kita bicara adanya udara saja. Bentuknya sulit, tapi memang ada keberadaannya," ujar Komaidi dalam acara diskusi di Warung Daun Cikini, Jakarta, Sabtu (6/12).

BACA JUGA: Perppu Pilkada Dinilai tak Perlu Ada

Dia justru mensinyalir kemungkinan adanya andil pemerintah dalam kerugian yang dibebankan kepada negara akibat mafia migas di sektor energi nasional. Untuk itu ia meminta Tim Reformasi Tata Kelola Migas yang diketuai oleh Faisal Basri bisa memreformasi cara kerja pemerintah dan DPR.

Sebab ia melihat kerugian negara yang selama ini digembar-gemborkan akibat mafia migas, sebagian besar andil dari ketidaktepatan dan kurang cepatnya kerja pemerintah.

BACA JUGA: Dukung Kenaikan Gaji Kepala Daerah

"Jangan-jangan yang perlu direformasi justru cara kerja pemerintah dan DPR-nya karena banyak penyelewengan cost recovery akibat lambatnya perizinan. Kalau ada pembenahan tata kelola hulu hilir, ini wacana 15-20 tahun lalu. Hal seperti ini harus sampai ke publik secara seimbang," tandasnya. (chi/jpnn)

BACA JUGA: Demokrat Terkejut dengan Sikap Golkar Tolak Perppu Pilkada

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hari Ini, Munas Golkar Tandingan Digelar di Ancol


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler