jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI Marwan Jafar mengapresiasi langkah-langkah pemerintah untuk membenahi total sejumlah BUMN akhir-akhir ini.
Momentum langka ini, tutur Marwan, sebaiknya terus dilanjutkan dengan terukur, terbuka serta dilakukan secara berkelanjutan.
BACA JUGA: Marwan Jafar Berharap BUMN Jadi Lokomotif Ekonomi yang Nasionalis
Selain itu, serangkaian kebijakan positif tersebut, kata dia, perlu pula tetap mempertimbangkan pakem fungsi BUMN agar bisa meraih keuntungan dan sukses menunaikan tugas-tugas sosial.
Salah satunya dengan memanfaatkan BUMN untuk mendorong kemajuan desa-desa di Indonesia.
BACA JUGA: Kolaborasi BUMN Vital Bagi Pemenuhan Kebutuhan Strategis Nasional
"Terutama dalam konteks menuntaskan penugasan tugas publik alias sosial (public social offer, PSO) itulah saya menyarankan agar BUMN-BUMN kita mampu semakin mendorong berbagai aspek upaya memberdayakan warga masyarakat pedesaan di seluruh Indonesia. Maksudnya, BUMN-BUMN yang memiliki banyak direksi dan karyawan profesional, kreatif dan inovatif pasti mampu melakukannya" ujar Marwan.
Mantan Ketua Fraksi PKB itu menambahkan, sangat banyak aspek untuk memberdayakan masyarakat desa, termasuk daerah tertinggal serta kawasan beberapa kawasan transmigrasi yang bisa didorong BUMN.
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Honorer K2 Menunggu Entah Sampai Kapan, 6 Menteri Disentil
Mulai dari pembangunan ifrastruktur jalan, jembatan, sekolah- sekolah, puskesmas-puskesmas atau posyandu hingga sektor pertanian, perkebunan rakyat serta pesisir dan pengembangan daerah perbatasan terluar atau terdepan dengan batas negara tetangga.
"Saya percaya cukup banyak BUMN yang mampu mendorong meningkatkan kesejahteraan warga masyarakat di ketiga daerah serta kawasan yang saya sebutkan tadi. Nilai-nilai seperti pandangan positif atau BUMN makin mendapat simpati publik, juga menjadi pembeda dibanding dengan institusi semacam BUMN di negara lain yang semata mengejar keuntungan. Saya meyakini juga, BUMN bahkan bisa mendorong percepatan pemberdayaan perdesaan tersebut, " tutur wakil rakyat dari Dapil Jateng 3 ini.
Marwan mengingatkan sejumlah fondasi untuk memperkuat perekonomian atau meningkatkan kehidupan perdesaan mulai dari pembentukan badan usaha milik desa (BUMDES), mewujudkan desa-desa wisata, perbaikan irigasi pertanian, menambah jaringan listrik, satu desa satu produk unggulan (one village one product) hingga bergulirnya dana desa yang tidak sedikit.
Itu semua sudah dia letakkan dasar-dasarnya secara inovatif sesuai Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa sewaktu menjadi Menteri Desa-PDTT pada awal pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Marwan juga yang tercatat menggagas dan mewujudkan nomenklatur nama Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Artinya, dia berhasil menggabungkan tiga unsur dari Kemendagri, Kementerian PDT dan Kemenakertrans, di mana transmigrasi masuk ke nomenklatur kementerian baru tersebut.
Di masa kepemimpinannya dia juga mampu menegosiasi kenaikan anggaran Kemendes-PDTT ke kalangan legislatif dan eksekutif.
Itulah sebagian warisan atau legacy monumental Marwan saat memimpin kementerian tersebut.
Dia pun menyarankan seharusnya para penerusnya bisa lebih berinisiatif, kreatif dan inovatif, serta tidak hanya mengganti nama program tetapi substansi atau kontennya masih seperti sebelumnya. (flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia