Pemerintah Semakin All Out Turunkan Angka Stunting

Sabtu, 17 Agustus 2019 – 12:54 WIB
Sebuah penelitian uji coba intervensi gizi spesifik di Desa Bayumundu, Kabupaten Pandeglang, Banten, memberikan harapan baru dalam mengatasi prevalensi stunting pada anak usia di bawah dua tahun. Foto: Ist

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah terus berusaha menurunkan angka stunting pada anak-anak di berbagai penjuru Indonesia.

"Kita turunkan angka stunting sehingga anak-anak kita bisa tumbuh menjadi generasi yang premium," kata Presiden Joko Widodo alias Jokowi, Jumat (16/8).

BACA JUGA: Jokowi: Tidak ada Pilihan Lain, Harus Berubah!

Stunting ialah sebuah kondisi di mana tinggi badan seseorang jauh lebih pendek dibandingkan tinggi badan orang seusianya.

BACA JUGA: Wagub Jatim Dorong Kades Alokasikan Dana Desa untuk Turunkan Angka Stunting

BACA JUGA: Fahri Hamzah Berterima Kasih pada Jokowi

Penyebab utama stunting ialah kekurangan gizi kronis sejak bayi dalam kandungan hingga masa awal anak lahir yang biasanya tampak setelah anak berusia dua tahun.

Pada masa pemerintahan keduanya, Jokowi mengusung misi SDM Unggul, Indonesia Maju dengan meningkatkan kualitas kesehatan dengan pengembangan inovasi dan budaya hidup sehat. 

BACA JUGA: Prabowo Tidak Hadir, Ahmad Muzani: Sudah Ada Saya

Pengamat kebijakan Agus Pambagio mengatakan, pidato Jokowi menunjukkan komitmen presiden yang sangat serius terhadap kualitas sumber daya manusia Indonesia. Salah satunya melalui upaya penurunan angka stunting.

“Presiden berulang kali memerintahkan upaya mengatasi stunting pada anak Indonesia dan pidato kemarin menunjukkan masalah ini kembali menjadi fokus presiden dan kabinet mendatang,” jelas Agus.

Dia menambahkan, Jokowi berkali kali mendorong inovasi dan kerja sama antarlembaga untuk mengatasi permasalah bangsa dan tidak menggunakan cara-cara lama.

Pemerintahan Jokowi periode pertama telah berhasil menurunkan angka stunting dari 37,2 persen pada 2013 menjadi 30,6 persen pada tahun lalu.

Namun, angka ini masih di atas angka 20 persen berdasarkan standar WHO.

Berbagai upaya dilakukan untuk menurunkan angka stunting baik melalui upaya pencegahan (preventif) maupun melalui intervensi.

“Tanpa keberanian untuk melakukan inovasi dan terobosan kebijakan dan kerja sama lintas kementerian dan instansi, harapan presiden untuk menurunkan angka stunting di Indonesia bakal sulit terwujud,” tegas Agus.

Salah satu catatan penting dalam upaya mengatasi stunting adalah terobosan yang dilakukan oleh Tim Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) yang dipimpin oleh Damayanti Rusli di daerah Pandeglang, Banten, melalui dukungan Kementerian Desa dan Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDT).

Awal 2018 lalu, Tim yang dipimpin oleh Damayanti menangani sekaligus mengamati kasus stunting di Desa Banyumundu, Kabupaten Pandeglang.

Metode mereka ternyata berhasil menurunkan angka stunting sampai delapan persen hanya selama enam bulan.

Tim ini bersama Kemendes telah membagikan pengalaman mereka ke berbagai instansi serta pemerintah daerah termasuk Jawa Timur.

Di Jawa Timur, tim telah berbagi dan menawarkan agar sejumlah kabupaten di provinsi ini mau menjadi pilot project pelaksanaan metode mengatasi stunting pada anak yang telah terbukti di Pandeglang.

Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak sangat mendukung kerja sama lintas instansi dan mendorong kepala desa di daerah yang menjadi lokus penanganan nasional, mengalokasikan dana desa untuk mencegah stunting.

Hal ini dikemukakan oleh dalam acara Forum sosialisasi Aksi Cegah Stunting ini digagas oleh Samsul Widodo Direktur Jenderal Pembangunan Desa Tertinggal (PDT), Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang diikuti kepala dinas dari 18 kabupaten dengan prevalensi stunting tinggi di Jatim.

"Dalam diskusi Aksi Cegah Stunting disebut 75 persen dari yang stunting kemunginan IQ-nya di bawah rata-rata. Bayangkan kalau ini terjadi di Jatim. Bagaimana kami bisa mengentaskan kemiskinan? Ini pekerjaan rumah yang urgen, sangat urgen," ujar Emil. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Presiden Puji Kinerja MPR Dalam Sidang Tahunan


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler