jpnn.com, JAKARTA - Selain sektor pariwisata, pemerintah juga mengupayakan pemberian insentif di sektor properti, sebagai bagian upaya penguatan ekonomi Indonesia.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, mengungkapkan bahwa pemerintah telah menyiapkan dana sebesar Rp 1,5 triliun untuk menambahkan subsidi di sektor properti.
BACA JUGA: Pameran Properti IPEX 2020, Bank Ini Sukses Raih KPR Baru Senilai Rp4,56 Triliun
"Seperti pembelian rumah. Di mana insentif perumahan akan dilaksanakan mulai April. Jadi sudah disepakati, dalam rangka menghadapi dampak virus corona ini ada stimulus perumahan sebesar Rp 1,5 triliun,” ungkap Basuki kepada media, di Jakarta, Rabu (26/2).
Basuki mengharapkan, pemberian insentif terhadap sektor properti bisa menjadi penangkal akan dampak wabah virus corona ke perekonomian. Karena, setiap pembangunan satu rumah, terdapat 150 industri yang diberdayakan.
BACA JUGA: Sarana Jaya Siap Wujudkan Program Perumahan Rakyat Pemprov DKI
"Apabila itu bisa beli, berarti menggerakkan 150 industri lain. Ada yang beli kipas angin, ada yang beli rice cooker, kulkas, tempat tidur, macam-macam. Jadi itu menggerakkan ekonomi lainnya," katanya.
Pemerintah pun akan membagi Rp 800 miliar untuk Subsidi Selisih Bunga (SSB) dan Rp 700 miliar untuk Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM). Dan diimplementasikan pada April mendatang.
BACA JUGA: Rapat dengan Menteri PUPR, Komite II Minta Infrastruktur Daerah segera Dibangun
Dia menambahkan penambahan subsidi untuk pembelian rumah rakyat ini di luar kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), yang sudah ada sebelumnya. (ant/mg8/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha