jpnn.com - JAKARTA - Pemerintah berani memastikan, rakyat miskin akan mendapat kompensasi atas kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis premium dan solar. Anggaran sebesar Rp 6,4 triliun dari APBN 2014 telah disiapkan untuk mendanai program kompensasi tersebut.
"Kalau untuk 2014 kita pakai yang sudah dicadangkan Rp 5 triliun plus cadangan risiko fiskal Rp 1,4 triliun," kata Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/11) malam.
BACA JUGA: Ini Kata SBY soal Kenaikan BBM
Kompensasi akan diberikan dalam bentuk tunai menggunakan sistem kartu. Ada dua jenis kartu yang telah disiapkan, Kartu Keluarga Sejahtera dan Kartu Perlindungan Sosial.
Lebih lanjut Bambang mengatakan, program kompensasi ini akan tetap dilanjutkan pada tahun anggaran 2015. Bahkan, bukan tidak mungkin jumlah anggaran untuk kompensasi di APBD 2015 lebih besar dari tahun ini.
BACA JUGA: Belum Pastikan Kabulkan Penangguhan Penahanan Guntur Bumi
"Karena selain ada yang harus dicadangkan Rp 5 triliun, di 2015 pasti ada pengalihan dari subsidi BBM tadi," terangnya.
Di tempat yang sama, Menko Perekonomian Sofyan Djalil mengungkapkan bahwa ada 15,6 juta kepala keluarga yang akan menerima kompensasi kenaikan BBM. Mereka adalah warga yang masuk ke dalam golongan keluarga miskin dan hampir miskin.
BACA JUGA: BBM Naik, Jokowi Disindir #SalamGigitJari di Media Sosial
Menurutnya, pemerintah sudah mempersiapkan secara matang pendistribusian kompensasi. Sehingga diperkirakan dampak yang dirasakan akan sangat minim.
"Dan itu, kompensesasi tersebut akan lebih besar dari dampak inflasi," jelasnya. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menteri Agraria: Misi Kita Lindungi Aset Negara
Redaktur : Tim Redaksi