Pemerintah Siapkan Stimulus Fiskal

Sabtu, 14 Juli 2012 – 08:15 WIB

JAKARTA - Pemerintah telah menyiapkan diri untuk menghadapi situasi terburuk yang menjadi dampak guncangan perekonomian dunia. Stimulus anggaran akan terus disiapkan untuk meredam terpaan perlambatan perekonomian global.

"Kita sudah melihat bahwa negara-negara berkembang yang besar sudah mulai kena dampak. Jadi kita harus bersiap diri," kata Menkeu Agus Martowardojo di kantornya kemarin.

Stimulus yang diluncurkan ditunjang dengan pemotongan anggaran yang tidak produktif. Perbaikan infrastruktur dilakukan untuk menjaga pertumbuhan. Menkeu mengatakan, Indonesia masih memiliki cukup ruang untuk menyiapkan stimulus anggaran.

"Kita malah menyiapkan stimulus untuk infrastruktur senilai Rp 26 triliun. Itu akan direalisasikan untuk Indonesia Timur," kata Menkeu.

Tahun ini, tambah dia, anggaran kompensasi kenaikan harga BBM yang tak jadi dibelanjakan masih dijadikan cadangan untuk stimulus fiskal. "Jadi saya tetap optimistis Indonesia bisa tumbuh di atas 6 persen," kata Menkeu.

Perkembangan penyelesaian krisis di zona Euro akan menentukan pertumbuuhan dunia secara keseluruhan. Menurut Menkeu, sebenarnya Eropa sudah menemui titik terang setelah ada komitmen pengencangan anggaran. Namun, sejumlah perubahan politik di Benua Biru itu membuat kawasan tersebut masih menimbulkan ketidakpastian. Masalah semakin bertambah dengan adanya sejumlah bank di zona Euro yang membutuhkan rekapitalisasi.

Bank Dunia telah meluncurkan proyeksi terbaru pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pada proyeksi dasar, pertumbuhan ekonomi tahun ini mencapai 6,0 persen dan pada 2013 menjadi 6,4 persen. Jika gejolak ekonomi sama dengan 2009, pertumbuhan bisa terkoreksi menjadi 5,8 persen tahun ini dan 4,7 persen tahun depan. Apabila terjadi skenario terburuk dengan penurunan pertumbuhan global yang parah, ekonomi akan tumbuh 5,7 persen tahun ini dan 3,8 persen di 2013.

Agus kemarin menerima lawatan Direktur Pelaksana Bank Dunia Sri Mulyani Indrawati yang juga mantan Menkeu. Ini adalah lawatan kedua Sri Mulyani sebagai direktur pelaksana Bank Dunia di Kemenkeu dan merupakan kunjungannya yang ketiga ke Indonesia.

Sri Mulyani mengatakan, Indonesia sudah menetapkan prioritas untuk membenahi keterhubungan seperti pembangunan infrastruktur jalan, pelabuhan, dan bandara. "Pemerintah ingin menciptakan konektivitas di antara sumber-sumber aktivitas ekonomi, berarti akan banyak sekali kebutuhan untuk membangun infrasruktur," kata Ani, sapaan Sri Mulyani.

Ani menambahkan, Bank Dunia akan membantu pemerintah menyiapkan proyek-proyek infrastruktur. "Dengan begitu, proyeknya berjalan dan dieksekusi atau melakukan suatu mekanisme untuk menarik lebih banyak dana-dana swasta, sehingga anggaran pemerintah tidak terlalu terbebani," kata Ani. (sof/oki)

BACA ARTIKEL LAINNYA... RI Siapkan Skenario Terburuk


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler