Pemerintah Terbitkan Izin Impor Daging Sapi

Bulog Dapat Jatah 5.000 Ton Untuk Stabilkan Harga

Jumat, 07 Juni 2013 – 11:05 WIB
JAKARTA – Menteri Perdagangan telah memberikan izin kepada Perum Bulog untuk mengimpor 5.000 ton daging sapi guna mengendalikan harga. Surat Keputusan tentang penugasan kepada Bulog untuk mengimpor daging sapi diterbitkan Rabu malam (5/6) lalu.

”Surat izinnya kan baru keluar. Bulog langsung menjajaki impor daging dari Australia dan Selandia baru, karena harga daging di sana murah. Pemerintah Australia bilang sekarang harganya Rp 20.000 per kilogram,” ungkap Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan di Jakarta Utara, Kamis (6/6).

Bulog memang sudah menunggu-nunggu izin dari Kementerian Perdagangan itu terbit. Karena BUMN ini ditugaskan menurunkan harga daging sapi dari sekitar Rp 90.000 per kilogram menjadi Rp 70.000 per kilogram sebelum Ramadhan. Tentu saja Bulog senang di awal Juni ini izin sudah terbit, karena waktu menjelang Ramadhan dan Lebaran sudah dekat.

”Turun ke harga Rp 70.000 itu ideal. Harganya tidak terlalu mahal, importir masih dapat untung lumahan, dan peternak kita juga tidak dirugikan,” kata Dahlan. Dia melanjutkan, untuk tahap pertama ini Bulog hanya diberi izin impor 5.000 ton. Jika dengan jumlah itu harga belum bisa turun, bulan depan akan diberikan lagi izin tambahan.

”Nanti kita lihat, kalau harganya belum stabil juga, kita akan minta impor lagi,” ujar Dahlan. Mantan Dirut PLN ini mengakui, pemberian izin impor yang sifatnya hanya sementara ini memang kurang sejalan dengan harapan Bulog. Sebab Bulog inginnya jadi importir daging permanen.

Jangan seperti petugas pemadam kebakaran, hanya ditugaskan impor daging sapi ketika harga sedang melonjak tinggi. Karena Bulog juga butuh investasi menyiapkan segala sesuatunya untuk melaksanakan penugasan impor daging sapi.

”Kalau begini kan Bulog cuma jadi pemadam kebakaran saja, sementara infrastrruktur harus dibangun. Kita (Kementerian BUMN-red) setuju Bulog jadi salah satu importir tetap, karena selama ini harga dabing sapi tidak stabil,” ujarnya.

Dahlan khawatir, kalau harga daging sapi tetap nangkring di angka Rp 90.000 per kilogram, dikhawatirkan akan memicu harga pakan ternak ikut naik. Kalau itu sampai terjadi, harga daging sulit diturunkan lagi. ”Sebelum harga pakan ternaik ikut-ikutan naik, kita harus stabilkan harga daging sapi di angka Rp 70.000 per kilogram,” kata Dahlan.

Sebelumnya, Dirut Bulog Sutarto Alimoeso mengatakan telah siap menggelontorkan dana Rp 350 miliar untuk mengimpor 5.000 ton daging sapi. Dana itu didapat dari pinjaman perbankan, yaitu dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Bukopin. ”Kedua bank itu telah siap,” kata Sutarto. (dri)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ramadhan, Pastikan Stok Sembako Aman

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler