jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah terus berupaya mencari solusi terbaik untuk menangani kemacetan di jalan Tol Jakarta - Cikampek (Japek).
Koordinasi dengan para pemangku kepentingan terus dilakukan secara intensif untuk mencari solusi bagaimana agar pembangunan tiga proyek strategis nasional tetap berjalan, di sisi lain transportasi masyarakat di jalan tol tersebut tidak terganggu.
BACA JUGA: Malam Ini Cikarang ke Tambun Makan Waktu Sampai 4 Jam
"Untuk itu, perlu dilakukan beberapa pengaturan pengerjaan proyek, khusunya di titik-titik yang tingkat kemacetannya tinggi," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Hengki Angkasawan.
Dalam rapat, dijelaskan bahwa ada beberapa titik kemacetan yang tinggi di jalan Tol Japek, di antaranya di kali Bekasi, di mana ada pekerjaan LRT Jabodebek.
BACA JUGA: Penghentian Pengerjaan Proyek Tol Japek di Area Tertentu
"Kemudian titik lain yaitu di Cikunir, karena disitu ada dua kegiatan yang juga sangat massif yaitu pekerjaan jalan tol elevated dan kereta api cepat Jakarta-Bandung," jelasnya.
"Perlu ditegaskan kembali bahwa upaya yang dilakukan pemerintah untuk menangani kemacetan di tol Japek yaitu dengan melakukan pengaturan pengerjaan proyek (construction management)," imbuh Hengki.
BACA JUGA: Tak Lama Lagi Trans Jawa Beroperasi, tapi kok Masih Ditahan?
Melalui pengaturan tersebut, nantinya ketiga pekerjaan proyek mesti dilakukan secara bergantian atau tidak dilakukan secara bersamaan pada titik-titik tertentu yang bisa memperparah kemacetan.
Langkah-langkah yang telah dilakukan di antaranya, yaitu penerapan kebijakan pemberlakukan ganjil-genap di gerbang tol (GT) Bekasi Barat, Bekasi Timur dan di GT Tambun yang saat ini sedang dalam tahap sosialisasi, sebelum diterapkan secara penuh pada akhir tahun.
Sebagai kompensasinya, pemerintah melalui BPTJ menyediakan angkutan massal yaitu bus premium, sebagai transportasi pilihan selain kendaraan pribadi bagi masyarakat yang ingin menuju ke arah Jakarta.
Agar menarik minat masyarakat menggunakan bus, diterapkan juga pemberlakuan lajur khusus angkutan bus di tol yang berlaku setiap Senin sampai Jum’at pukul 06.00 – 09.00 WIB kecuali hari libur nasional.
Kemudian, upaya lainnya yaitu penerapan pembatasan jam operasional angkutan barang golongan III, IV dan V yang melintas di Tol Japek. Serta penyiapan langkah-langkah penegakan hukum yang lebih tegas terhadap kendaraan angkutan barang golongan III s.d IV yang Over Dimensi dan Overloading (ODOL).
"Langkah ini dikoordinasikan oleh Ditjen Perhubungan Darat dengan melibatkan korlantas dan pemangku kepentingan terkait," jelasnya.
Himbauan kepada masyarakat juga dilakukan, khususnya bagi pengguna kendaraan pribadi yang diminta untuk menghindari jalan tol japek pada malam hari, karena pelaksanaan pekerjaan konstruksi umumnya dilaksanakan pada malam hari yaitu mulai pukul 22.00 - 05.00 WIB.
"Masyarakat bisa mengunakan jalan arteri sebagai alternatif karena pada jam tersebut jalan arteri relatif sepi," kata dia.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Pembangunan Proyek di Tol Japek Dihentikan Sementara
Redaktur & Reporter : Yessy