Pemerintah Tunggu AFC dan FIFA

Isyaratkan Ada KN

Kamis, 31 Januari 2013 – 06:25 WIB
JAKARTA-Ketegasan sikap yang digembar-gemborkan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo sampai saat ini hanya angin lalu. Meski sudah bertemu dengan dua tokoh dibalik kelompok sepak bola yang berseteru, Nirwan Bakrie dan Arifin Panigoro, Pemerintah ternyata masih menunggu sikap dari AFC dan FIFA.

Bahkan, sikap pemerintah terlihat melunak dengan masih memberikan syarat-syarat kepada tokoh dua kubu. Saat bertemu Nirwan pada Sabtu (26/1) lalu, Roy meminta untuk berkomitmen menyelesaikan tunggakan gaji pemain yang belum dibayar klub ISL, jumlahnya hampir mencapai Rp 40 miliar.

Sayang, Roy tidak menentukan kapan deadline pasti pembayaran. Tapi, dia bersama timnya nanti akan melihat dan mengevaluasi secara langsung berapa progress pembayaran. Jika prosentase penyelesaian masih belum berimbang atau banyak kekurangan, maka pada 6 Februari akan ada evaluasi untuk Indonesia Super League (ISL).

"Penyelesaian gaji saya tidak sampai kepada kapan, tapi akan ada sikap pemerintah setelah melihat evaluasi hasil pembayaran. Kalau masih di luar harapan kami, akan ada sanksi untuk kompetisi," ujarnya.

Sementara, saat bertemu dengan Arifin, Roy meminta agar Timnas yang dibentuk oleh PSSI bisa menunjukkan penampilan yang maksimal, seperti yang ditunggu Masyarakat. Jika kedua kubu tidak bisa menjalankan komitmennya, maka pemerintah baru akan mengambil tindakan.

"Tidak akan sampai 15 atau 16 Februari nanti sudah akan ada keputusan. Keputusan itu dari AFC sesuai FIFA. Karena pada tanggal itu ada rapat AFC, jadi sudah harus selesai, deadline-nya bagi kami bukan lagi Maret, tapi ya sebelum itu," katanya dalam jumpa pers di kantor Kemenpora, kemarin petang

Menurut Roy, dalam beberapa hari ke depan surat keputusan dari AFC dan FIFA mengenai masalah Indonesia akan segera diumumkan. Dia menyebut bakal ada tim kecil yang nantinya akan menjadi seperti Komite Normalisasi.

Surat itu merupakan hasil dari langkah yang selama ini sudah dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan dualisme.

"Semua langkah sduah kami tes, sudah simulasi. Tapi bunyi surat bagaimana, nanti akan ada yang namanya Komite Normalisasi," ucapnya.

Namun, dia tidak menyebut secara rinci "bagaimana nanti langkah lanjutan itu termasuk tentang Komite Normalisasi. Namun, pihaknya mengirim staf khusus ke AFC dan FIFA dan mengisayaratkan untuk membentuk Komite Normalisasi.

"Jadi yang akan melakukan (mengatur ketidakberesan), katakanlah Komite Normalisasi, adalah FIFA sendiri dan diikuti pemerintah. Pemerintah tidak akan diintervensi, tapi kami menuruti. Itu akan dilakukan sebelum 15 dan 16 Februari karena pada tanggal itu ada rapat AFC," tutur Roy. (aam)


BACA ARTIKEL LAINNYA... Babak I, Madrid v Barca Masih Imbang

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler