Pemilu 2024 Diramal Bikin Konsumsi Domestik Moncer

Kamis, 28 September 2023 – 07:00 WIB
Pemilu 2024 diramalkan membuat perekonomian moncer dengan laju pertumbuhan ekonomi mencapai 5,1 persen. Foto: Antara

jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah ekonomi meramal Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 berdampak baik untuk pertumbuhan konsumsi domestik hingga alokasi belanja negara.

Head of Macroeconomic & Financial Market Research Bank Mandiri Dian Ayu Yustina memperkirakan alokasi belanja akan lebih tinggi dan dampak tambahan terhadap konsumsi juga akan lebih tinggi.

BACA JUGA: Mayjen Iwan Setiawan: TNI dan Polri Harus Bersinergi Mengamankan Pemilu 2024

Hal itu diungkapkan Dian dalam diskusi virtual oleh Bank Pembangunan Asia (ADB) di Jakarta, Rabu (27/9).

Dian memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini akan mencapai 5,04 persen, serta akan mencapai 5,1 persen pada 2024.

BACA JUGA: 2 Jenderal Bintang 3 Pimpin Operasi Mantap Brata Pengamanan Pemilu 2024

"Berbeda dengan pemilu pada tahun-tahun sebelumnya, Pemilu 2024 diprediksi akan lebih berdampak positif terhadap ekonomi karena cakupan yang lebih luas," ungkap Dian.

Pemilu 2024 akan diselenggarakan mencakup pemilihan presiden (pilpres), pemilihan legislatif (pileg) serta pemilihan kepala daerah (pilkada) secara serentak.

Dian mengungkapkan pada pemilu sebelumnya dihantui oleh krisis global yang menghambat pertumbuhan ekonomi keseluruhan.

“Kita sedang mengalami (pada saat itu) perang dagang, Taper Tantrum, serta gejolak pada pemilu sebelumnya (Pemilu 2019), sehingga terdapat dampak yang beragam secara global,” ujarnya.

Taper Tantrum merupakan keadaan gejolak ekonomi ketika bank sentral Amerika serikat memperketat kebijakan moneternya.

Namun, Dian berpendapat Pemilu 2024 akan berdampak terhadap investasi. Bercermin pada pemilu-pemilu sebelumnya, laju investasi Indonesia sedikit terhambat dikarenakan sikap para investor yang cenderung menunggu atau 'wait and see'.

"Hal tersebut bukan hal yang mustahil terjadi lagi pada Pemilu 2024," ungkapnya.

Dian menyampaikan pada semester I-2023, belum terlihat adanya moderasi pada sektor investasi. Menjelang kuartal III-2023, telah terlihat adanya moderasi pada pertumbuhan kredit dan simpanan.

“Ada banyak alasan yang jelas, salah satu alasan (moderasi investasi) yaitu memburuknya kinerja perdagangan dari sisi pendanaan hingga berkurangnya potensi pertumbuhan yang masuk ke pasar domestik,” jelas Dian.

Sebelumnya Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, total alokasi anggaran pemilihan umum (pemilu) dari 2022-2024 sebesar Rp 70,6 triliun.

Anggaran tersebut diberikan secara bertahap, pada tahun 2022 tercatat anggaran pemilu sebesar Rp 3,1 triliun, pada 2023 sebesar Rp 30 triliun, serta pada 2024 sebesar Rp 37,4 triliun.

Bendahara Negara memerinci realisasi anggaran pemilu tahun ini sampai dengan 19 September mencapai Rp 14 triliun atau 30 persen dari pagu anggaran yang sebesar Rp 46,7 triliun.(antara/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler