BANDA ACEH – Para anggota Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat seluruh Aceh, baik tingkat DPR Aceh maupun DPR Kabupaten/kota, menggelar pertemuan di Gedung Serbaguna DPRA pada Jumat (6/1) pagi.
Pertemuan dipimpin Ketua Komisi A DPRA Adnan Beuransyah tersebut, menyepakati sejumlah rekomendasi yang akan disampaikan kepada pemerintah pusat, dalam hal ini Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono beserta jajarannya.
Salah satu butir rekomendasi itu, meminta penundaan Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah. “Solusi paling baik saat ini adalah penundaan untuk menghindari tumbangnya rakyat satu persatu. Pemilukada harus ditunda, lantas mencari solusi yang dapat diterima oleh semua pihak, ” kata Adnan Beuransyah, usai pertemuan itu.
Lebih lanjut dia menilai, tawaran – tawaran yang disampaikan pemerintah pusat, seperti membuka kembali pendaftaran kepada siapa saja yang belum terdaftar untuk berpartisipasi dalam Pemilukada, nampaknya belum juga membuahkan hasil kongkrit bagi penyelesaian terhadap persoalan pemilukada Aceh.
Ketua komisi A yang membidangi hukum, politik dan pemerintahan ini menilai, KIP Aceh sebagai ‘biang kerok’ kisruh Pemilukada Aceh yang tidak berkesudahan. “Jelas perintah UU Nomor 11 tidak ditangani KIP. Mereka ini biang kerok dan bagai wayang yang sedang dimainkan,” tandasnya.
Kalau pun nantinya, KIP Aceh tetap memaksakan kehendak menggelar Pemilukada, maka DPRA mengancam tidak akan menggelar sidang paripurna istimewa mendengarkan visi dan misi pasangan calon gubernur dan wakil Gubernur.
Pemilukada yang direncakan dilaksanakan 16 Februari 2012, dinilai tidak ideal, karena partisipasi partai politik hanya ada 20,02 persen, artinya ada 79 parpol tidak ikut serta. Adnan melanjutkan, dalam pertemuan tersebut, kawan – kawan dari daerah (DPRK) juga mengusulkan perlu diselenggarakannya konggres rakyat jika persoalan pemilukada Aceh tidak ada penyelesaian dari Pemerintah pusat.
“Keinginan teman – teman ini tidak bisa dihindari lagi, yang jelas, konggres di Masjid Raya akan ada mobilisasi masa,” ujarnya.
Besar kemungkinan, kongres direncanakan dilangsungkan di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh dengan melibatkan seluruh rakyat Aceh, nantinya biar rakyat Aceh yang menentukan apa yang sebenarnya mereka inginkan bagi kemaslahatan Aceh.
Sementara itu, secara terpisah, KIP Aceh menyatakan tetap melaksanakan tahapan Pemilukada Aceh sesuai jadwal yang telah ditetapkan.”Kita masih menjalankan seluruh tahapan, belum ada perubahan jadwal,” kata salah satu anggota komisioner KIP Aceh Akmal Abzal. (slm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... MK Bahas PSU Pekanbaru Minggu Depan
Redaktur : Tim Redaksi