Pemimpin Jangan Hanya Dilihat dari Survei, Harus Punya Kompetensi Mengurus Negara

Selasa, 07 Maret 2023 – 22:32 WIB
Ketua Perkumpulan Kader Bangsa Dimas Oky Nugroho. Foto: Dok Perkumpulan Kader Bangsa

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Perkumpulan Kader Bangsa Dimas Oky Nugroho mengungkapkan Indonesia membutuhkan pemimpin yang memiliki karakter dan kompetensi yang kuat pada Pilpres 2024 mendatang.

Dalam menghadapi situasi sosial politik dan sosial ekonomi dunia yang penuh ketidakpastian, aspek elektabilitas dan popularitas bukan satu-satunya patokan utama dalam memilih siapa calon presiden berikutnya.

BACA JUGA: Prabowo Beri Sinyal Siap Menghadapi Anies di Pilpres 2024

Menurutnya pemimpin nasional harus mampu memberikan jaminan stabilitas politik dan kemampuan dalam mengurus negara, khususnya aspek pemerintahan dan perekonomian.

Hal itu disampaikan mantan Staf Khusus Kantor Staf Kepresidenan tersebut usai dihubungi oleh media, Selasa (7/3).

BACA JUGA: Komentar Prabowo soal Kemungkinan Anies-Sandi di Pilpres 2024

"Pemimpin yang dibutuhkan oleh negara dan bangsa ini ke depan harus dapat memberikan kepastian dalam hal mampu mengelola negara yang majemuk secara demokratis, menjahit kebersamaan antar anak bangsa dan mampu menjalankan negara secara baik dalam situasi yang cukup kompleks.

"Isu global security, sosial ekonomi dan khususnya lapangan kerja menjadi sangat krusial. Kalau dalam political science namanya kemampuan political statecraft yaitu keterampilan dalam membangun formula politik," ungkap Dimas yang juga doktor politik alumni University of New South Wales (UNSW) Australia.

BACA JUGA: Matang Pengalaman, Erick Thohir Memikat Perhatian Untuk Melaju di Pilpres 2024

Menurut Dimas, kepemimpin berikut harus dapat menjalankan proses pembangunan secara berkelanjutan.

Dia juga mengatakan pembangunan infrastruktur di Indonesia harus terus menjadi prioritas, persoalan kemudahan perizinan dalam investasi dan membuka usaha bagi UMKM, tumpang tindih regulasi dan juga kemampuan dalam membangun kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik.

"Selain itu juga punya kemampuan dalam membangun sebuah stabilitas politik secara demokratis sesuai dengan karakter bangsa ini," ungkap Dimas.

Ia juga menyatakan bahwa saat ini kondisi dunia cukup kritikal sehingga dibutuhkan peran kelembagaan yang kuat dalam mempersatukan masyarakat dan situasi yang dinamis. Dibutuhkan formula kelembagaan politik yang kuat.

Menurutnya, penguatan kelembagaan itu sangat krusial untuk mencegah yang namanya freeriderism. Kemudian mencegah fenomena orang kuat dan populer dalam politik, tetapi lemah dalam kelembagaan.

"Dibutuhkan upaya pengintegrasian kekuatan individual politics menjadi penguatan institusi demokrasi sehingga berdampak pada upaya mempersehat demokrasi kita, membangun stabilitas, meningkatkan pelayanan publik dan memastikan kebijakan negara memiliki dampak mensejahterakan rakyat," tuturnya.(dkk/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Muhammad Amjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler