Peminat Hunian Kota Baru di Tenjo Podomoro Capai Ribuan, Ekonomi Daerah Bakal Terkerek

Minggu, 22 November 2020 – 17:34 WIB
Grand TOD Kota Podomoro Tenjo. Foto dok Podomoro

jpnn.com, KABUPATEN BOGOR - Pengamat Ekonomi dan Kebijakan Publik Institut Pertanian Bogor (IPB), Prima Gandhi mengapresiasi Agung Podomoro yang melakukan inisiatif dalam mengembangkan wilayah Tenjo di tengah kondisi pandemi.

Menurut Prima, negara tengah kesulitan karena kondisi sosial ekonomi yang terhantam badai COVID-19. Karena itu kehadiran pengembang yang membangun wilayah baru justru akan menimbulkan perputaran ekonomi.

BACA JUGA: Agung Podomoro Mempercepat Pembangunan 5 Proyek Properti

“Yang namanya kota mandiri pasti lengkap, segalanya ada, perputaran ekonomi pasti terjadi di sana, itu sudah hukum ekonomi. Perekonomian masyarakat akan terdongkrak, karena pembangunan akan membuka keran lapangan pekerjaan yang tidak sedikit,” serunya.

Tak hanya itu, Gandhi juga mengamati dari sisi kemajuan wilayah. Keberadaan pembangunan properti maupun kota mandiri di wilayah Kota Mandiri Podomoro Tenjo dipastikan bakal menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk Kabupaten Bogor dan memperbaiki infrastruktur di wilayah tersebut.

BACA JUGA: Resmi Dinikahi Denny Sumargo, Olivia Allan: Untung Kamu Nakal

“Dampak positifnya pasti ada, seperti saya bilang tadi akan membuka lapangan pekerjaan, termasuk infrastruktur di Tenjo akan lebih baik,” tutupnya.

Sementara itu sebagai salah satu pengembang properti di Tenjo, Agung Podomoro Group menegaskan komitmennya dalam mengembangkan wilayah ini dengan mendirikan proyek seluas 650 hektare tersebut yang dinamakan Kota Podomoro Tenjo.

BACA JUGA: Dynabook Satellite Pro L40-G Terbukti Kokoh, Jatuh dari Ketinggian 76 cm Masih Aman

Hanya berjarak kurang lebih 25 km dari Serpong, Kota Podomoro Tenjo merupakan sunrise properti yang akan booming dan menjadi 'The Next Serpong' karena saat ini harga tanah Tenjo yang relatif masih rendah kurang lebih Rp 2,5 Juta/meter akan terus meningkat menyamai harga tanah di Serpong yang berkisar Rp13-18 Juta/meter.

Assistant Vice President Kota Podomoro Tenjo Zaldy Wihardja mengatakan keberadaan Kota Podomoro Tenjo diyakini akan menciptakan perekonomian mandiri. 

Dia berharap pembangunan Kota Podomoro Tenjo juga akan menciptakan multiplier effect yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Sebagai bagian dari pelaku industri di sektor properti tanah air, kami ingin ambil bagian dan berperan aktif sehingga semakin besar kontribusi yang kami berikan untuk perekonomian nasional,” serunya.

Dia mengatakan Kota Podomoro Tenjo juga sejalan dengan rencana pemerintah dalam melakukan pemetaan Daerah Otonomi Baru (DOB) di wilayah Jawa Barat.

Pemerintah juga tengah mempersiapkan pembangunan Kota Mandiri di wilayah Jawa Barat melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020 – 2024.

“Sudah cukup terbukti dengan peminat properti ini sudah mencapai 1.400 orang sejak diumumkan pada Agustus 2020,” katanya.

Saat ini peminat Kota Podomoro Tenjo sudah mencapai lebih dari 1.500 unit.

Melalui rencana pembangunan Grand Transit Oriented Development (TOD), yang merupakan satu–satunya TOD yang berada di dalam kawasan pengembangan diharapkan dapat mengakomodir mobilitas masyarakat masa kini yang semakin dinamis.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler