Pemkab Jombang & TKN PSL Canangkan Gerakan Sedekah Sampah di HPSN 2023

Sabtu, 18 Maret 2023 – 08:30 WIB
Pemerintah Kabupaten Jombang bersama Sekretariat TKN PSL mencanangkan Gerakan Sedekah Sampah dan SmartCard Beresin Sampah di HPSN 2023. Foto dok. Pemkab Jombang

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah kabupaten Jombang menggandeng sejumlah instansi menggelar peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2023.

Instansi yang terlibat di antaranya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Sekretariat Tim Koordinasi Nasional Penanganan  Sampah Lauut (TKN PSL), serta didukung oleh Danone-AQUA dan United Nations Development Programme (UNDP).

BACA JUGA: Peringati Hari Peduli Sampah Nasional 2021, Mahasiswa Universitas Budi Luhur Gelar Aksi Teatrikal

Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab menyampaikan persentase penanganan sampah di wilayahnya saat ini mencapai 28% dan pengurangan mencapai 13,5%. Meskipun angka ini masih cukup jauh dari target Jakstrada dan Jakstranas yang telah ditentukan, beragam inovasi dan penguatan partisipasi masyarakat terus didorong, 

“Pnggunaan aplikasi beresin sampah, gerakan sedekah sampah, pengembangan kampung minim sampah melalui program USAID Madani, konsep bank sampah mandiri terintegrasi (bank santri) yang kami dorong melalui program smart city dan banyak program lain yang diinisiasi bersama dengan masyarakat,” tutur Mundjidah dalam sambutannya pada peringatan HPSN 2023 sekaligus pencanangan Gerakan Sedekah Sampah Indonesia (GRADASI) dan SmartCard Beresin Sampah di Jombang, Jumat (17/3). 

BACA JUGA: Ketahuilah, Ini Tiga Tujuan Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional 2021

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Miftahul Ulum menjelaskan GRADASI di Kabupaten Jombang telah diinisiasi Pondok Pesantren Mambaul Hikam dengan melibatkan 80 ponpes madrasah, dan komunitas lintas agama. 

Saat ini, Pemkab Jombang juga telah bekerja sama dengan Baznas, Dewan Masjid Indonesia, organisasi agama, dan lembaga Pendidikan untuk gerakan ini. 

Novrizal Tahar selaku Direktur Penanganan Sampah KLHK sekaligus Sekretaris 1 Tim Pelaksana RAN PSL yang turut hadir dalam acara ini juga sangat mengapresiasi inovasi yang telah dikembangkan Pemkab Jombang tersebut. 

Pada 2019, telah dicanangkan gerakan pilah sampah dari rumah. Hal tersebutlah yang mendorong gerakan-gerakan lainnya, seperti bank sampah dan gerakan sedekah sampah ini. 

Dia menjelaskan gerakan sedekah sampah merupakan gerakan ekonomi inklusif, sehingga bisa dimasifkan ini di seluruh Indonesia. Rumah ibadah didorong untuk menjadi pusat peradaban. Sampah bukanlah masalah, sampah adalah jariyah. 

GRADASI telah diadaptasi dan diterapkan di sejumlah masjid, gereja, pesantren, dan sekolah di seluruh Indonesia, termasuk di Kabupaten Jombang. 

Program GRADASI secara nasional sendiri dimulai sejak 2021 dengan 6 masjid penggerak. Saat ini, terdapat 100 masjid, 35 gereja, 92 sekolah, dan 98 pesantren di seluruh Indonesia yang menerapkan GRADASI. Salah satu Universitas di Indonesia, yaitu Universitas Brawijaya, juga akan memasukkan materi terkait GRADASI sebagai bahan edukasi lingkungan dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswanya. 

Hingga saat ini, tercatat sudah lebih dari 123 ton sampah telah terkumpul dari kegiatan GRADASI. Gerakan ini pun akan terus disebarluaskan ke rumah ibadah lainnya, termasuk Pura, Klenteng, dan Vihara.  

Selain GRADASI, Pemerintah Kabupaten Jombang juga sudah menginisiasi inovasi SmartCard Beresin Sampah sejak akhir 2022. SmartCard Beresin Sampah adalah inovasi digital untuk nasabah bank sampah yang bermanfaat untuk memudahkan memantau, mengetahui, dan transaksi bank sampah dengan mudah. 

Selain itu, berbagai fitur juga telah dikembangkan di dalamnya termasuk sedekah dan celengan qurban dengan sampah, fitur beres point untuk menukarkan sampah dengan produk UMKM, dan fitur beres digitech atau penukaran sampah dengan beragam produk digital seperti token listrik, pulsa, PDAM, BPJS, dan lain sebagainya. Inovasi ini dikembangkan bersama dengan Dinas Lingkungan Hidup, Perumda Aneka Usaha Seger, dan Bank Sampah Induk Jombang. 

Saat ini, aplikasi ini sudah digunakan oleh kurang lebih 800 nasabah. Secara bertahap, semua nasabah bank sampah induk akan bermigrasi ke sistem digital ini.

Dalam acara ini, para tamu undangan juga membawa sampah bernilai yang sudah bersih dan terpilah dari rumah masing-masing untuk disedekahkan. Hasil penjualan sampah tersebut selanjutnya akan disedekahkan ke Baznas Jombang. (esy/jpnn)


Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler