Pemkab Lombok Tengah hanya Mengusulkan Formasi PPPK, Ini Alasannya

Selasa, 06 Februari 2024 – 21:52 WIB
Sekda Lombok Tengah, Provinsi NTB, Lalu Firman Wijaya (ANTARA/Akhyar Rosidi)

jpnn.com - PRAYA - Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), tidak mengusulkan formasi calon pegawai negeri sipil (CPNS) pada 2024 ini.

Pemkab Lombok Tengah hanya mengusulkan formasi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) pada 2024. Adapun jumlah formasi PPPK yang diusulkan sebanyak 1.700.

BACA JUGA: Rekrutmen CPNS dan PPPK 2024, Pemkot Palembang Mengusulkan 6.211 Formasi, Ini Perinciannya

"Pemerintah daerah hanya mengusulkan formasi PPPK. Untuk formasi CPNS tidak diusulkan," kata Sekda Lombok Tengah Lalu Firman Wijaya di Praya, Selasa (6/2).

Dia menjelaskan pemda tidak mengusulkan formasi CPNS pada 2024 karena cukup banyak tenaga non-ASN atau honorer, sehingga pihaknya memberikan kesempatan kepada mereka melalui PPPK.

BACA JUGA: Janji Anies untuk Guru dan Dosen: Status PPPK hingga Beasiswa

"Pemerintah daerah memberikan kesempatan bagi para honorer untuk ikut seleksi PPPK," ungkapnya.

Menurut dia, dari 1.700 formasi PPPK yang diusulkan itu terdiri dari 810 guru, dan sisanya tenaga kesehatan dan tenaga teknis. Jumlah formasi itu masih sebatas usulan. "Kapan mulai pendaftaran, kita tunggu keputusan pemerintah pusat," katanya.

BACA JUGA: Daftar Gaji Baru PNS & PPPK, Silakan Bandingkan Sendiri Mana yang Lebih Tinggi

Dia mengatakan jumlah ASN di Lombok Tengah, baik itu pegawai administrasi, tenaga pendidik, nakes, sebanyak 10 ribu lebih.

Namun, jika mengacu kepada jumlah pegawai yang pensiun setiap tahun, kebutuhan pegawai estimasinya sekitar 300 orang.

"Memang selama ini kami dapat kuota paling tinggi untuk penerimaan PPPK. Kami akan diskusikan dahulu dengan semua pihak, karena banyak variabel yang menjadi pertimbangan," ungkapnya.

Dia mengimbau kepada masyarakat yang ingin menjadi PPPK untuk mempersiapkan diri dari sekarang agar meraih hasil yang diharapkan.

Selain itu diharapkan warga tidak mudah percaya dengan oknum yang menjanjikan kelulusan dengan meminta imbalan berupa uang.

"Seleksi ASN tetap dilakukan secara terbuka. Kami minta warga tidak percaya kepada oknum yang menjanjikan hal yang tidak baik," kata Lalu Firman Wijaya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler