Pemkot Bandung Larang Sepeda Motor Ngebut di Flyover Ciroyom

Jumat, 25 Oktober 2024 – 02:16 WIB
Flyover Ciroyom di Jalan Arjuna, Kota Bandung. Foto: Nur Fidhiah Shabrina/JPNN.com

jpnn.com, BANDUNG - Flyover Ciroyom yang sempat ‘didiamkan’ setelah rampung dibangun akhirnya sudah bisa dilalui oleh pengendara roda dua ataupun empat.

Pengendara boleh melintasi flyover dengan syarat kecepataan kendaraan tidak lebih dari 40 km per jam.

BACA JUGA: Persib vs Persebaya: Maung Bandung Pincang Tanpa Pilar Utama

Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung A. Koswara mengatakan, sebelum dibuka untuk umum, flyover itu pernah digunakan oleh masyarakat sekitar. Namun terjadi beberapa kali kecelakaan di sana, yang membuat jalan layang kembali ditutup oleh warga.

Untuk mengantisipasi kecelakaan, pihaknya melarang kepada pengendara motor khususnya untuk membawa kendaraan dengan kecepatan tinggi.

BACA JUGA: Lembaga Survei Bocorkan Prioritas Masalah di Bandung Barat yang Perlu Dibenahi Paslon

“Dari kecepatan mungkin. Kalau dulu mungkin orang sini jadi pembalap semua penginnya. Jadi lewat sini kecepatannya 80 (km per jam), padahal di sini tidak boleh lebih dari 40. Jadi sudah dikasih rambu ya,” kata Koswara di Bandung, Kamis (24/10).

Menurut Koswara, petugas Dinas Perhubungan (Dishub) akan berjaga di sekitar flyover dan menamah rambu lalu lintas.

BACA JUGA: Manfaatkan Lahan untuk Tingkatkan SDM Unggul, BTN Bangun Learning Center di Bandung

“Ya nanti ditambahkan untuk rambu-rambu yang kurang. Tadi saya sampaikan ditambahkan oleh Dinas Perhubungan kota,” ujarnya.

Penempatan petugas dishub di sekitar Flyover Ciroyom juga untuk mengarahkan kendaraan. Diketahui, setelah flyover diresmikan pada Rabu (23/10) kemarin, dilakukan penutupan di perlintasan sebidang Ciroyom.

Alhasil, kendaraan yang dari arah Pasar Ciroyom menuju Jalan Arjuna dan sekitarnya, tidak bisa langsung lurus. Mereka harus putar balik menggunakan Flyover Ciroyom, begitu juga sebaliknya.

“Kalau yang untuk di perlintasan sebidang, penutupan perlintasan sebidang dari Daop 2, nanti yang penjaga PJL-nya akan bersiaga satu minggu, sampai dengan masyarakat sudah terbiasa dengan jalur, baru kita tinggal,” jelasnya. (mcr27/jpnn)


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler