jpnn.com, DEPOK - Pemerintah Kota Depok memiliki dua strategi untuk menangani kesenjangan data capaian vaksinasi.
"Kami punya dua strategi, yang pertama kami akan menyisir warga yang sudah divaksinasi by name by address berdasarkan data yang sudah ada di Disdukcapil," ucap Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok Dadang Wihana.
BACA JUGA: Buat yang Pengin Masuk Gedung Pemkot Depok Silakan Baca Ini
Semua data tersebut akan disebar ke kelurahan, RT, dan RW, untuk selanjutnya pihak lingkungan merekap warganya yang sudah divaksinasi, tetapi belum masuk dalam data tersebut, kemudian dicatat dan diinput.
"Kedua, kami akan mengusulkan perubahan target. Target yang sekarang dari Kemenkes itu 1,6 juta, perhitungannya adalah 70 persen dari data penduduk sejumlah 2,4 juta," terangnya.
BACA JUGA: Rumah Kantor di Sukatani Depok Terbakar, 4 Motor Hangus, Semua Karyawan Selamat
Dadang mengatakan proyeksi itu berdasarkan survei Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2020, yakni dua juta penduduk.
Sehingga data 1,6 juta itu sudah tidak relevan menjadi target capaian vaksinasi untuk Kota Depok.
BACA JUGA: Kabar Baik dari Menkominfo soal Vaksinasi Covid-19 Nasional, Alhamdulillah
"Kami juga sudah berkoordinasi dengan tim Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes bahwa target dari vaksinasi itu 70 persen dari jumlah penduduk berdasarkan data Disdukcapil.
Berdasarkan data Disdukcapil Pemkot Depok itu jumlah penduduk 1,8 juta sehingga targetnya 1,3 juta untuk vaksinasi.
"Jadi kami akan mengusulkan bahwa target vaksinasi di Depok bukan 1,6 juta, tetapi 1,3 juta," ungkap Dadang. (mcr19/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur : Adek
Reporter : Lutviatul Fauziah