Pemkot Palembang Mengaku Kekurangan Dana untuk Bangun Infrastruktur

Selasa, 18 Oktober 2022 – 23:35 WIB
Sekretaris Daerah (Sekda) Palembang Ratu Dewa. Foto: Diskominfo Kota Palembang.

jpnn.com, PALEMBANG - Pengembangan pembangunan infrastruktur tahun 2022 di Bumi Sriwijaya mengalami berbagai kendala. Salah satunya terkendala pendanaan yang minim.

"Tapi kami yakin pembangunan akan terdorong dengan pendapatan daerah yang bisa tembus target Rp 1,07 triliun dan dapat tercapai," ungkap Sekretaris Daerah (Sekda) Palembang Ratu Dewa dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Sinergi Perencanaan Pembangunan antara pemerintah pusat dan daerah di Hotel Aryaduta, Selasa (18/10).

BACA JUGA: Bakso Udang Pertama di Palembang, Rasanya Enak dan Gurih, Dijamin Bikin Ketagihan

Untuk mewujudkan kemajuan pembangunan daerah tersebut kata Dewa, Pemkot Palembang membutuhkan bantuan dan sinergi dari pemerintah pusat dan dorongan dari stakeholder lainnya di lingkungan pemerintahan daerah.

"Secara umum tantangan lebih sulit apalagi di era Metaverse, Vuca, revolusi industri 4.0 society 5.0, sedangkan tiap daerah memiliki potensi dan kearifan lokal yang berbeda untuk bisa dimanfaatkan," katanya.

BACA JUGA: Polisi Amankan 20 Terduga Pelaku Premanisme di Palembang

Tak hanya itu lanjut Dewa, tantangan Pemkot Palembang dalam mengembangkan infrastruktur harus menyesuaikan kondisi ekonomi daerah.

"Belum lagi permasalahan sampah dan kemacetan masih menjadi Pekerjaan Rumah (PR) dan ditambah isu kumuh dan regulasinya juga masih jadi kendala kami," tambahnya.

BACA JUGA: Puluhan Preman di Palembang Ditangkap Polisi, Lihat

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda dan Litbang) Palembang, Harrey Hadi mengungkapkan, berbagai kendala yang saat ini sedang dihadapi meliputi persoalan inflasi hingga regulasi yang berubah-rubah.

"Ini menyebabkan daerah dituntut harus berkreatifitas dan bersinergi tidak hanya perencanaan tapi juga pembiayaan," jelasnya.

Menurunya, Pemkot Palembang tidak memiliki banyak dana untuk memenuhi semua pembangunan. Sehingga berharap sinergi penganggaran tidak hanya dari APBN dan APBD. Tetapi juga harus mampu mencari solusi pendanaan.

"CSR harusnya jadi solusi dalam pembuatan strategis yang tidak bisa kita danai," pungkasnya. (mcr35/jpnn)


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Cuci Hati

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler