jpnn.com, SURABAYA - Pemkot Surabaya sudah menyiapkan dana Rp 300 miliar yang dialokasikan dalam APBD 2019 untuk mempercepat proses pembebasan lahan pembangunan jalan lingkar luar barat (JLLB). Pembangunan jalan itu bakal mengurai kepadatan lalu lintas kota dari sisi selatan Lakarsantri hingga Benowo.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota Surabaya (Bappeko) Eri Cahyadi mengatakan, alokasi itu akan difokuskan pada pembebasan lahan yang masih tersisa. "Tahun 2019 semoga bisa terbebas semua," jelas Eri.
Dia menyebut alokasi itu akan menyelesaikan tanggungan ganti rugi lahan. Pemkot sudah melakukan appraisal pada lahan yang tersisa. Warga juga sudah menyepakati nilai ganti rugi yang ditetapkan. Rencananya, setelah ganti rugi rampung, pemkot langsung menggenjot pengerjaan proyek. Eri memprediksi, JLLB rampung pada akhir 2019 dan paling lambat awal 2020. Saat ini proyek JLLB sudah mencapai 60 persen.
Berbeda dengan JLLB, pengerjaan jalan lingkar luar timur (JLLT) bakal lebih lama. Jalan itu diproyeksikan tuntas pada 2020-2021. Molornya JLLT tersebut tidak terlepas dari pembebasan lahan yang masih alot. Sebagian lahan JLLB merupakan milik pengembang JLLT sebaliknya. Mayoritas lahan yang akan dipakai untuk proyek itu milik warga sehingga proses pembebasannya membutuhkan waktu lebih lama.
Ketua Komisi C DPRD Surabaya Syaifuddin Zuhri mengatakan, pemkot harus memastikan anggaran yang diplot untuk pembebasan lahan tersebut telah bersih. Artinya, tidak ada lagi lahan warga yang masih tertinggal dan belum diganti rugi.
Selama ini proses ganti rugi pembebasan lahan yang dilakukan pemkot di JLLB belum bisa tuntas. Misalnya, untuk kawasan Sememi. Tahun lalu pemkot sudah menganggarkan. Tapi, ternyata pembebasan belum tuntas karena uangnya sudah habis dipakai. "Jadi, tahun depan harus benar-benar dituntaskan," jelas Ipuk, sapaan akrab Syaifuddin Zuhri.
Prioritas penuntasan JLLB tersebut sangat penting. Sebab, proyek itu akan membantu dalam mengurai kemacetan di tengah kota. JLLB juga sangat membantu untuk memperlancar distribusi logistik yang masuk dan keluar dari Surabaya. (elo/c6/ayi)
BACA JUGA: Pemkot Kejar Target Penyelesaian Underpass Mayjend Sungkono
Redaktur : Tim Redaksi