Pendataan ulang ini dilakukan setelah data RTM yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai rujukan penerima beras untuk rakyat miskin (Raskin) di Makassar, banyak diprotes warga.
Sebagai gambaran, jumlah penerima Raskin di Makassar mengalami penurunan drastis dari 62.192 rumah tangga menjadi 46.355. Hal ini membuat sejumlah warga menjerit.
Pemkot Makassar melalui Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM), mengaku tidak meyakini keakuratan data tersebut. Makanya, diputuskan perlunya melakukan pendataan ulang.
"Kalau penurunannya hanya 10 persen mungkin masih kami percaya karena pertumbuhan ekonomi Makassar memang sekitar 10 persen. Tapi penurunan rumah tangga miskin versi data BPS mencapai 20 persen lebih, makanya perlu kita data ulang," ujar Kepala BPM Makassar, Irwan Bangsawan, Jumat, 21 September.
Pendataan ulang tersebut, kata Bangsawan, diharapkan bisa menjadi acuan baru dalam menetapkan pagu raskin untuk RTM pada 2013 nanti.
Proses pendataan ulang akan dilakukan setelah APBD perubahan 2012 ketuk palu di DPRD. "Pendataannya direncanakan selesai dalam dua bulan," katanya.
Irwan juga mengungkapkan, pendataan ini akan melibatkan instansi terkait, mulai BPM, BPS, Badan Koordinasi Keluarga Berencana, Dinas Kesehatan, serta camat, Lurah dan RT/RW. "Terutama kelurahan dan RT/RW, karena mereka yang tahu persis kondisi di lapangan," ucapnya.
Wali Kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin mengatakan bahwa pendataan keluarga miskin ini harus dilakukan secara cermat agar masyarakat kurang mampu bisa tetap mendapatkan haknya. "Kita tidak ingin menghilangkan hak warga, malahan kita mau semua warga mendapatkan raskin, tapi yang menentukan itu kan pemerintah pusat," paparnya.(kas/min)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Dukung Gatot Minta Tambah Jatah Saham
Redaktur : Tim Redaksi