jpnn.com, SURABAYA - Pemerintah Kota Surabaya recofusing anggaran untuk pemberdayaan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di tengah pendemi Covid-19.
Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana menyatakan refocusing ini dapat dilakukan melalui dana kelurahan serta proyek pembangunan yang dinilai belum strategis untuk dilaksanakan.
BACA JUGA: Saat Pandemi Covid-19 Ternyata UMKM Ini Masih Kebanjiran Order
"Jadi ke depan yang paling disegerakan adalah bagaimana memutar ekonomi di bawah. Dengan kondisi PPKM mikro ini justru ada kesempatan dana digulirkan di bawah, sehingga UMKM di bawah bisa berputar," ujarnya, Kamis (12/2).
Dia mencontohkan, pemberdayaan ekonomi itu bisa dilakukan dengan cara membuka dapur umum untuk mendukung kampung tangguh. Pelaku UMKM di wilayah tersebut, lanjut dia, dapat diberdayakan dengan menyiapkan makanan seperti nasi bungkus.
BACA JUGA: Berperan Aktif Tanggulangi Dampak Pandemi Covid-19, BRI Tuai Apresiasi UMKM
"Jadi buka dapur umum di kampung-kampung tangguh dengan memberdayakan ekonomi di bawah agar ekonomi di bawah semakin bergairah," ujarnya.
Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti sebelumnya mengatakan Pemkot Surabaya perlu melakukan refocusing program dan realokasi anggaran APBD Surabaya 2021 untuk penanganan Covid-19.
Menurut Reni, di masa pandemi ini banyak warga Surabaya yang tidak mampu dan terdampak Covid-19 belum mendapat bantuan, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari makin sulit.
"Begitu juga UMKM utamanya usaha mikro dan kecil, sangat terdampak di masa pandemi ini," katanya.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robia