JAKARTA – Pemerintah Provinsi Lampung menilai ada yang memprovokasi kasus penggusuran lahan di Mesuji, Lampung, sehingga memicu konflik antara warga dengan perusahaan.
Menurut Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Lampung, Berlian Tihang , kasus yang terjadi di Lampung tidak sebesar dan seheboh seperti apa yang dilaporkan ke komisi III DPR.
“Jadi kami masyarakat Lampung dan Pemerintah Lampung meminta aparat penegak hukum menindak dan menghukum provokator, agar kasus semacam ini tidak terulang lagi,” kata Berlian Tihang usai Rapat Koordinasi Khusus (Rakorsus) tertutup di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Kamis (5/1).
Menurutnya, tidak menutup kemungkinan ada yang mendalangi kasus ini karena adanya kepentingan oknum-oknum tertentu. Sebab, apa yang dilaporkan termasuk pemutaran video yang dipertotonkan di DPR tidak sesuai dengan faktanya. “Video yang disebarkan tidak sesuai dengan fakta,” ujarnya.
Dia menampik anggaran yang berkembang bahwa terjadi pembantaian secara sadis di Mesuji yang memakan korban lebih kurang 30 orang, termasuk dengan cara pemenggalan kepala. “Itu merusak nama Indonesia, daerah Lampung khususnya Mesuji,” tegasnya.
Seperti diketahui, kasus di Mesuji telah menjadi perhatian publik paskadilaporkan tim Advokasi warga Mesuji melaporkan kasus ini ke Komisi III DPR beberapa waktu lalu. Tim Advokasi ini dipimpin Mayjen TNI (Purn) Saurip Kadi.
Hanya saja, Berlian tak menyebut nama yang menjadi provokator. “Siapa pokoknya, kenyataan tidak betul. Pastinya ada provokator, mungkin ada orang lagi di belakang itu. Ini yang perlu dipelajari,” tandasnya. (kyd/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Benahi Transportasi, Pusat Dilobi
Redaktur : Tim Redaksi