Pemprov DKI Gencarkan Program Simaskota demi Wujudkan Sanitasi Layak

Kamis, 19 Desember 2019 – 21:26 WIB
Program Simaskota di DKI Jakarta. Foto: Dok pri

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menuntaskan program Sanitasi Untuk Masyarakat (Simaskota) dengan menggelar lokakarya di Balai Kota pada 17-18 Desember 2019.

Selain itu, Pemprov DKI juga menggelar media trip dengan mengajak awak media berkunjung ke Kelurahan Tebet Timur; Jakarta Selatan dan Pademangan Barat; Jakarta Utara.

BACA JUGA: Atalia Ridwan Kamil: Cegah Stunting dengan Pola Asuh, Pola Makan dan Sanitasi yang Baik

Simaskota adalah program peningkatan kapasitas warga untuk mampu melakukan perubahan perilaku sanitasi melaui program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), termasuk dukungan penyediaan infrastruktur, sarana, dan prasarana.

Simaskota yang dihelar mulai Oktober 2018 hingga Oktober 2019 melibatkan Pemprov DKI, APP Sinar Mas, Konsorsium SPEAK Indonesia, dan Yayasan Pembangunan Citra Insan (YPCII) sebagai mitra kerja. Program itu juga didukung oleh USAID IUWASH PLUS.

BACA JUGA: Ketua DPR Dorong Pembangunan Sanitasi Penunjang Pariwisata

Deputi Gubernur Bidang Pengendalian Kependudukan dan Pemukiman Suharti mengatakan, pihaknya mengapresiasi program Simaskota.

Menurut dia, program itu merupakan bentuk nyata kolaborasi antara warga, NGO, private sector, dan pemerintah dalam mengakselerasi pemenuhan sanitasi yang layak bagi warga Jakarta," kata Suharti.

Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan Kesehatan Kerja dan Kesehatan Olahraga (Kesjaor), Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Rismana Adji mengatakan, strategi perubahan perilaku di masyarakat dengan program STBM saat ini gencar dilaksanakan dan perlu dukungan semua pihak.

Menurut dia, sampai saat ini 25 persen atau setara dengan sembilan persen dari 267 kelurahan di DKI Jakarta sudah mencapai 100 persen Stop BABS/ODF.

“Harapannya, di tahun 2022 seluruh kelurahan di DKI Jakarta sudah melaksanakan STBM sesuai target yang dicanangkan," katanya.

Lokakarya Simaskota pada 17-18 Desember bertujuan untuk menggali pembelajaran dari pelaksanaan program  di wilayah Tebet Timur dan Pademangan Barat.

Camat Pademangan Barat Mumu Muhajid mengungkapkan, di wilayahnya, pendekatan dimulai dari masyarakatnya dengan membangun awareness.

Pihaknya lantas mendorong Lurah-lurah, instansi sektoral seperti SDA, Binamarga, puskesmas serta sektor sektor yang lain untuk terlibat dan berkolaborasi.

Di sisi lain, Kelurahan Tebet Timur memiliki target dalam 3 tahun seluruh warga RW 10 terbebas dari BABS.

Oleh karena itu, pihak kelurahan menekankan pentingnya kebutuhan IPAL komunal maupun individu yang jadi kebutuhan dasar terkait sanitasi.

"Program Simaskota sangat bermanfaat membantu masyarakat mendapatkan akses sanitasi yang layak, serta menggerakkan  warga melakukan perubahan melalui pendampingan yang diberikan," ujar Lurah Tebet Timur Yunaenah.

Wakil Wali Kota Jakarta Selatan Isnawa Adji mengatakan, penanganan sanitasi sangat membutuhkan kolaborasi. Saat ini sekitar 5.000 RT dari 579 RW di Jakarta Selatan masih perlu penanganan sanitasi yang intensif dan inovatif.

"Pembangunan IPAL komunal melalui gerakan STBM ini diharapkan  akan mampu memicu masyarakat dan  mengundang keterlibatan berbagai pihak, terutama di lokasi-lokasi yang masih rentan terhadap masih perilaku  buang air besar sembarangan tersebut," ujarnya.

Deputi Director Sustainability & Stakeholder Engagment APP Librian Anggraeni menjelaskan, APP Sinar Mas yang kini ketua Indonesia Water Mandate Working Group (IWMWG) dalam Indonesia Global Compact Network (IGCN) memiliki perhatian pada sektor air dan sanitasi di Indonesia.

"Program ini juga merupakan wujud dukungan perusahaan terhadap UN SDGs sekaligus membantu program pemerintah," katanya. (jos/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler