JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kesulitan mendistribusikan beras murah ke pasar-pasar tradisional. Pasalnya, banyak pedagang yang menolak untuk membeli beras milik pemprov secara kontan.
Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan Ratnaningsih mengatakan para pedagang meminta sistem pembayaran cicilan. Ada juga yang mengusulkan pembayaran dilakukan setelah beras-beras itu laku dijual.
"Padahal harga yang kami tawarkan murah," kata Ratna kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (19/7).
Ratna menjelaskan, Pemprov DKI telah menyiapkan 40 ribu ton beras untuk disalurkan selama bulan Ramadhan melalui operasi pasar. Beras tersebut dijual lebih murah Rp1.500 dari harga di pasaran.
Sejak pekan lalu, sebanyak 4 ribu ton beras telah didistribusikan ke Pasar Senen, Pasar Jatinegara, Pasar Kramat Jati, dan Pasar Tomang.
Langkah ini, lanjut Ratna, dilakukan untuk menstabilkan harga beras yang cenderung melonjak tinggi selama bulan Ramadhan. Beras murah ini diharapkan dapat mengurangi beban ekonomi warga Jakarta.
Masih kata Ratna, penolakan para pedagang ini tidak akan menghentikan operasi pasar. Ia pun berharap para pedagang dapat bersikap kooperatif membantu pemprov untuk mensukseskan program beras murah.
"Kasihan kan masyarakat. Nanti kami lihat kondisi, yang pasti ini masih dibuka," tandasnya. (dil/jpnn)
Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan Ratnaningsih mengatakan para pedagang meminta sistem pembayaran cicilan. Ada juga yang mengusulkan pembayaran dilakukan setelah beras-beras itu laku dijual.
"Padahal harga yang kami tawarkan murah," kata Ratna kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (19/7).
Ratna menjelaskan, Pemprov DKI telah menyiapkan 40 ribu ton beras untuk disalurkan selama bulan Ramadhan melalui operasi pasar. Beras tersebut dijual lebih murah Rp1.500 dari harga di pasaran.
Sejak pekan lalu, sebanyak 4 ribu ton beras telah didistribusikan ke Pasar Senen, Pasar Jatinegara, Pasar Kramat Jati, dan Pasar Tomang.
Langkah ini, lanjut Ratna, dilakukan untuk menstabilkan harga beras yang cenderung melonjak tinggi selama bulan Ramadhan. Beras murah ini diharapkan dapat mengurangi beban ekonomi warga Jakarta.
Masih kata Ratna, penolakan para pedagang ini tidak akan menghentikan operasi pasar. Ia pun berharap para pedagang dapat bersikap kooperatif membantu pemprov untuk mensukseskan program beras murah.
"Kasihan kan masyarakat. Nanti kami lihat kondisi, yang pasti ini masih dibuka," tandasnya. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Luxio Tabrak Pembatas Jalan, Pengemudi Tewas Terpanggang
Redaktur : Tim Redaksi