jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan DPRD DKI Jakarta mengurangi anggaran public service obligation (PSO) hingga Rp 336 miliar pada tahun ini.
Hal ini dibahas dalam rapat pembahasan Raperda APBD-Perubahan 2023, di Grand Cempaka, Bogor, Kamis (14/9) kemarin.
BACA JUGA: Transjakarta Operasikan 3 Rute Baru Mikrotrans, Silakan Cek Lokasinya di Sini
Pengurangan nilai PSO tersebut artinya berpengaruh pada subsidi tiket Transjakarta.
“Terkait dengan PSO, di perubahan turun Rp 336 miliar. Penurunan ini kami sudah hitung,” ucap Welfizon di lokasi.
BACA JUGA: Sempat Ditutup, Halte Transjakarta Karet Kembali Beroperasi
Dia menjelaskan untuk 1 pelanggan Transjakarta nilai keekonomiannya atau yang harus dibayarkan oleh masyarakat ketika naik bus adalah Rp 15.000.
Saat ini ada 40 persen gratis yang dilayani oleh MikroTrans.
BACA JUGA: Ada Unjuk Rasa di Patung Kuda, Transjakarta Alihkan Sejumlah Rute
“Jadi, kami rata-rata pendapatan tiket per pelanggan itu kira-kira Rp 2.000, Pak. Subsidinya per sekali perjalanan itu kira-kira Rp 13.000,” jelasnya.
Adapun, pengurangan anggaran PSO untuk Transjakarta tersebut lantaran defisit yang dialami oleh Pemprov DKI Jakarta.
Meski begitu, Welfizon memastikan bahwa pengurangan PSO itu tidak akan mengganggu pelayanan dan operasional Transjakarta.
“Secara layanan tidak terganggu. Kami tetap akan kejar angka jumlah pelanggan di tahun ini 265 juta. Jadi, naik 40 persen dibandingkan capaian 2022,” tutur Welfizon. (mcr4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PT Transjakarta Akan Operasikan 4 Halte Sebelum Piala Dunia U-17
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi