jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Perhubungan (Dishub) menjamin kenyamanan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Kalijodo.
Saat ini, pemberantasan parkir liar dan keberadaan preman juga sudah diantisipasi.
BACA JUGA: Polda Metro Tangkap 27 Preman di Jakarta Utara
Salah satunya melalui penambahan personel Dishub, serta melibatkan warga setempat untuk ikut menjaga ketertiban.
"Kami menjamin Kalijodo kondusif, karena seluruh pihak dilibatkan. Mulai dari RT/RW setempat untuk mempekerjakan Karang Taruna, serta disiapkan juga aparat dari Brimob apabila dibutuhkan sewaktu-waktu," ujar Andri Yansyah, selaku Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, kemarin (15/5).
BACA JUGA: Sandi Menentang Parkir Meter, Ini Penjelasan Ahok
Andri mengakui, sebelumnya ada kelompok preman tertentu yang memang mengambil keuntungan dari sistem parkir yang belum digunakan secara baik.
"Kami tidak akan beri ruang lagi buat preman-preman. Saya akan berdayakan masyarakat setempat," tegasnya.
BACA JUGA: Polri Bakal Kerahkan Brimob untuk Bersihkan Preman Kalijodo
Memang RPTRA Kalijodo telah memiliki sistem parkir menggunakan terminal parkir terpadu elektrik (PTE), namun sebagian warga enggan menggunakannya. Karena itu, PTE digantikan dengan sistem parkir gerbang.
"Prinsip TPE dicabut setelah gate terpasang," ucapnya. Terkait membludaknya pengunjung hingga membuat area parkir kurang, Dishub akan bekerja sama dengan PT Jasa Marga untuk menggunakan lahan di bawah Jalan Tol Sedyatmo sebagai tambahan lahan parkir.
"Pengelolaan parkir di RPTRA Kalijodo akan dilakukan dua sistem, yaitu parkir on street di tepi jalan inspeksi Kali Angke dengan sistem gate dengan tarif progresif dan parkir di kolong tol tanah milik PT Jasa Marga dengan menggunakan karcis parkir sekali bayar," jelasnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat menegaskan dirinya masih berwewenang menindak tegas pihak yang membuat ketidaktertiban di Kalijodo. "Kalijodo hanya salah satu kasus saja. Karena untuk tempat yang lain kami juga tak akan beri ruang untuk preman," tegasnya.
Untuk mengantisipasi preman-preman yang sering memalak warga, Pemprov telah bekerja sama dengan TNI, Polri, dan Dishub untuk mengamankan RPTRA Kalijodo. Pemprov juga membangun gate agar parkir lebih tertib.
"Kita bikin gate dan tertibkan PKL-PKL itu supaya betul-betul bersih dan nyaman. Apalagi ini long weekend," tandasnya.
Sementara itu, dari pantauan INDOPOS di lapangan, kemarin (15/5), sejak seminggu beroperasinya sistem gate parking di Kalijodo masih terdapat kendala. Diantaranya, salah satu palang pintu otomatis di arah pintu keluar parkir sempat macet dan tidak terbuka.
Palang pintu tersebut terpaksa dibiarkan terbuka agar tidak menimbulkan antrean kendaraan yang ingin keluar. Seorang pengunjung taman, Tria, 20, mengatakan saat meninggalkan parkiran Kalijodo dirinya sempat terhenti karena menunggu palang pintu otomatis yang harus dibuka petugas dengan kunci.
"Tadi sempat nggak bisa kebuka sebentar. Akhirnya dibuka sama petugas dengan kunci alatnya, terus dibiarkan terbuka. Memang nggak terlalu lama tapi jadi sempat antre," ujarnya
Selain itu, Tria juga berujar sistem parkir yang berlaku saat ini di RPTRA Kalijodo cukup merepotkan. Karena menurutnya sistem parkir yang dahulu lebih memudahkan dirinya sebagai pengunjung taman Kalijodo.
"Sekarang pintu keluar sama masuk sudah beda, dibuat satu arah. Jadinya harus muter. Kalo dulu kan keluar masuk kan sama saja," imbuhnya seperti dilansir Indopos (Jawa Pos Group) hari ini.
Senada dengan Tria, pengunjung lain, Alvin, 31, juga mengeluhkan tarif sistem parkir saat ini yang dinilainya cukup membebani pengunjung taman. "Ini kan taman umum. Kalau diberlakukan tarif per jam, itu membebani pengunjung. Nggak pas. Karena kan per jam nambah terus jadinya lebih mahal. Kalau di mal nggak apa-apa. Malah ini harusnya gratis, kan fasilitas umum," kritisnya.
Sedangkan Andi, 27, seorang pengunjung taman menuturkan setuju dengan diberlakukannya sistem parkir yang baru di Kalijodo. Menurutnya sistem parkir ini membuat tertib para pengunjung yang membawa kendaraan pribadi.
"Sekarang lebih aman ya menurut saya. Lebih terjamin juga kendaraannya. Karena kalau yang sekarang ada jaminan karcisnya, nggak perorangan seperti yang dulu asal bayar aja tapi belum tentu terjamin keamanannya " kata Alvin.
Alvin pun berujar tarif parkir saat ini tidak membebani dirinya sebagai pengunjung taman yang membawa kendaraan pribadi. "Nggak terbebani kok. Sesuai lah sama jaminan keamanannya," tutupnya. (wok/mg2)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kalijodo Kreatif Festival 2017 Dijamin Menarik dan Berbeda
Redaktur & Reporter : Budi