jpnn.com, SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah resmi membuka Sentra Vaksinasi Gradhika mulai Selasa (8/6) hingga akhir Desember 2021.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan hal ini merupakan wujud komitmen Jawa Tengah dalam percepatan vaksinasi.
BACA JUGA: Ganjar Mengerahkan Semua Tenaga Kesehatan dari IDI dan PPNI untuk Kudus
“Kami sekarang mau gaspol, jadi setelah kita melihat kondisi apa yang terjadi di beberapa tempat di Jawa Tengah (kenaikan kasus COVID-19), delapan kabupaten itu dan sekitar Semarang raya ini,” ucap Ganjar usai menengok langsung pelaksanaan Sentra Vaksinasi Gradhika, di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Selasa (8/6).
Ganjar berharap percepatan vaksinasi ini dapat membentengi masyarakat di tengah meningkatnya kasus COVID-19, khususnya yang terjadi di delapan kabupaten.
Antara lain Kudus, Pati, Jepara, Grobogan, Demak, Sragen, Kabupaten Tegal dan Brebes.
“Saya sudah komunikasi dengan Menkes nanti akan dikirimkan vaksinnya kami harapkan kami bisa melakukan percepatan vaksinasi. Mudah-mudahan itu bisa membentengi masyarakat di tengah kenaikan COVID-19 di beberapa tempat,” katanya.
Ganjar mengatakan Sentra Vaksinasi Gradhika akan berlangsung setiap hari dengan target 1.000 orang tervaksin setiap harinya dengan prioritas lansia (usia 50 ke atas). Untuk bisa divaksin, syaratnya hanya membawa KTP Jawa Tengah.
“Mudah-mudahan bisa tercapai wabilkhusus ini untuk para lansia termasuk pelayan publik sehingga yang usia 50 tahun ke atas silahkan ngantri di sini. Tapi harus tertib, harus jaga prokes,” tegas Ganjar.
Meski demikian, Ganjar meminta masyarakat tetap patuh protokol kesehatan yakni 5M dan pemerintah daerah gencar melaksankan 3T, yaitu Tracing, Testing dan Treatment.
“Bapak ibu, panjenengan sudah divaksin tapi nanti tetap disiplin protokol kesehatannya nggih. Pakai masker, selalu jaga jarak dan jangan lupa cuci tangan pakai sabun. Maskernya dipakai untuk nutupi mulut dan hidungnya nggjh,” imbau Ganjar kepada peserta vaksin.
Lebih lanjut, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Yulianto Prabowo menyebut, Sentra Vaksin Grhadika diperuntukan bagi masyarakat umum.
Akan tetapi, fokus sasaran pada Juni 2021 adalah mereka yang berumur 50 tahun.
"Hari ini untuk umum dan pelayan publik prioritas 50 tahun ke atas. Untuk umur yang lain bulan berikutnya. Cukup bawa KTP, kita siapkan 1.000 dosis, pelayanan panjang sampai akhir Desember. Semua orang Jateng boleh, orang luar Jateng domisili di sini pun boleh," jelas Yuli.
Dia menerangkan untuk petugas vaksinator disiapkan 50 orang per hari. Mereka berasal dari tujuh rumah sakit dan lima Balai Kesehatan milik provinsi Jawa Tengah. Selain itu, dilibatkan pula relawan dari perusahaan swasta.
Yuli mengatakan vaksinasi covid-19 serupa juga akan dilakukan pada wilayah lain. Terutama, pada delapan kabupaten (Brebes, Tegal, Kudus, Jepara, Demak Pati, Grobogan dan Sragen), yang menjadi zona merah penularan Covid-19.
"Kita sudah meminta kepada kabupaten kota untuk melakukan percepatan vaksinasi di zona merah. Pemerintah akan bantu vaksin," pungkas Yulianto.
Disambut Antusias Warga
Masyarakat tampak antusias mengikuti program vaksinasi di Gedung Gradhika Bhakti Praja. Peserta vaksinasi, Edwin (56) mengaku puas dengan layanan suntik vaksin di Sentra Vaksinasi Gradhika (SVG). Ia mengaku mengetahui program ini dari media sosial.
"Pelayanannya bagus, tadi jelas dari ke sini harus kemana lancar. Tapi tadi cetak sertifikatnya agak lama. Vaksin ini untuk kekebalan tubuh, tidak ada rasa pusing setelah divaksin," papar warga Manyaran itu.
Hal serupa diungkapkan oleh Denial (54). Warga Semarang Timur itu menganggap vaksin berguna untuk tubuhnya.
"Tapi kalau sudah divaksin ya tetep harus pakai masker, tidak berkerumun dan tetap 5 M. Kami sudah lihat contoh pemimpin kita divaksin," ungkap Denial.
Meski diprioritaskan bagi umur 50 tahun lebih, namun mereka yang masih muda pun juga semangat untuk mengikuti vaksin, seperti Rosita (37).
Dia mengaku membawa dua orang lansia di rumahnya, agar dapat disuntik vaksin Covid-19.
"Tadi pagi sudah datang ke sini, tapi diinformasikan ini untuk yang sudah umur 50 tahun. Kalau mau vaksin, harus bawa dua orang tua untuk divaksin juga. Akhirnya saya ajak tante dan pekerja yang sudah lama tinggal di rumah dan sudah umur lebih dari 50 tahun. Akhirnya saya bisa ikut vaksin," ujar warga Semarang itu.
Rosita mengaku antusias ikut vaksinasi karena ingin meningkatkan daya tahan tubuh. Apalagi di tengah tren penularan Covid-19 yang meningkat. (flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia