Pemprov Sumsel Gelar Nobar Gending Sriwijaya

Diputar Perdana 8 Januari

Senin, 07 Januari 2013 – 10:44 WIB
PALEMBANG – Dalam waktu dekat, masyarakat Sumsel akan dapat menyaksikan film Gending Sriwijaya  garapan sutradara Hanung Bramantyo. Film fiksi menceritakan kisah tiga kerajaan yang berebut kekuasaan di abad ke-16 setelah runtuhnya Kerajaan Sriwijaya itu akan diputar di seluruh Indonesia pada 10 Januari nanti.

“Untuk Palembang, tayang perdana pada 8 Januari, selanjutnya baru ditayangkan secara nasional 10 Januari,” ungkap Plt Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Sumsel, Irene Camelyn Sinaga, Minggu (6/12). Dalam pemutaran perdana di Palembang, akan hadir seluruh pemeran dalam film tersebut.

“Akan ada nonton bareng bersama Gubernur Sumsel, para aktris dan aktor yang terlibat dalam film Gending Sriwijaya ini,” bebernya.

Pemprov Sumsel berencana akan mengundang seluruh tokoh yang ada di Sumsel, mulai Kapolda Sumsel, Pangdam II Sriwijaya, perwakilan kabupaten/kota, dan lainnya.

Rencananya, kata Irene, akan ada pembagian tiket nonton gratis kepada masyarakat, teknisnya sedang digodok lebih lanjut. Film yang didanai APBD Sumsel sekitar Rp9 miliar itu melibatkan sejumlah aktor dan aktris papan atas Tanah Air.

Di antaranya, Agus Kuncoro (Awang Kencana), Sahrul Gunawan (Purnama Kelana), Slamet Raharjo (Dapunta Hyang Jawanasa), Jajang C Noer (Ratu Kalimanyang), Mathias Muchus (Ki Goblek), Julia Perez (Malini), dan sejumlah pemain lokal asal Sumsel.

Film Gending Sriwijaya ini sejenis film epic, historical, adventure dan juga ada unsure dramanya. Berdurasi dua jam 30 menit, film yang diproduksi Putaar Production ini menjadi salah satu film mahal garapan Hanung setelah Sang Pencerah. Untuk Sumsel, ini film kedua setelah Pengejar Angin yang sukses meraih sejumlah penghargaan nasional.

Hanung sendiri dalam jumpa pers di Jakarta mengaku cukup terbebani menggarap film dengan biaya sebesar itu. ”Ini menjadi beban karena menggunakan dana rakyat. Kita berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan yang terbaik. Ini persembahan dari Sumsel untuk Indonesia," jelasnya.

Film Gending Sriwijaya menceritakan perebutan kekuasaan antara dua putra mahkota Kedatuan Bukit Jurai, Awang Kencana (Agus Kuntjoro) dan Purnama Kelana (Sahrul Gunawan). Raja Dapunta (Slamet Rahardjo) lebih memilih Purnama Kelana menjadi penerus takhta karena lebih pintar dan berpengetahuan luas. Hal ini ditentang Awang Kencana karena tradisi kerajaan, putra mahkota merupakan anak laki-laki tertua.

Sebenarnya, Purnama Kelana kurang berminat menjadi raja, ia lebih tertarik mengembangkan pengetahuan yang didapatnya sepulang belajar dari negeri Cina untuk kemajuan kerajaan. Sakit hati, Awan Kencana menyuruh orang meracuni Raja Dapunta serta meletakkan kalung milik Purnama Kelana. Dengan bukti itu, Purnama Kelana dituduh sebagai pembunuh raja dan dijebloskan ke penjara oleh tentara Awang Kencana.

Agar tidak dibunuh, Purnama Kelana diselamatkan para tabib kerajaan dan melarikan diri dari penjara. Awang Kencana beserta pasukannya mengejar Purnama Kelana. Dalam perjalanan, pasukan Awang Kencana dihadang pasukan Ki Goblek (Matias Mutchus) yang punya dendam lama dengan Raja Dapunta karena disingkirkan dari kerajaan.

Awang Kencana diselamatkan Pati Duta (Oim Ibrahim), Kalimayang (Jajang C Noer), dan Srudija (Rifnu Wikana)  sebelum tewas di tangan Ki Goblek.  Sementara itu, Purnama Kelana jatuh ke sungai dan ditolong anak buah Ki Goblek yang kemudian menjelaskan bahwa dirinya juga korban fitnah yang dituduh membunuh ayahnya sendiri. Purnama Kelana akhirnya menikah dengan anak Ki Goblek bernama Malini (Julia Perez) dan meneruskan pemerintahan kerajaan.(tha/ce2)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Matt Damon Tak Mau Terjun Ke Politik

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler