Pemuda Asia dan Afrika Diharapkan Berkontribusi untuk Stabilitas Kawasan

Sabtu, 06 November 2021 – 09:15 WIB
Ketua Panitia Kongres Pemuda Asia Afrika 2021 Respiratori Saddam Al-Jihad. Foto: Dok Pemuda Asia Afrika

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Panitia Kongres Pemuda Asia Afrika 2021 Respiratori Saddam Al-Jihad menyebut momentum pertemuan generasi muda dari Asia dan Afrika pada 16-19 Desember 2021 di Bandung akan membicarakan berbagai persoalan kontemporer.

Menurut dia saat ini society 5.0, dihadapkan pada kompleksitas problematika seperti krisis kemanusian, pendidikan yang tidak merata, kemiskinan dan kelaparan yang masih merajalela, dan konflik.

BACA JUGA: KAA Harus Punya Dampak buat Pemuda di Asia dan Afrika

"Itu penting dan mendesak untuk diselesaikan,” kata Saddam dalam siaran persnya, Jumat (5/11).

Dalam Kongres Pemuda Asia Afrika ini diharapkan pemuda hadir dan menjadi pemecah masalah di negaranya maupun di negara lain.

BACA JUGA: Indonesia Tawarkan Kerja Sama Pendidikan Islam di Wilayah Muslim Uighur, Ini Respons China

Sebab, apa yang terjadi di satu negara bisa berdampak ke negara lain atau dunia internasional, misalnya konflik Israel dan Palestina, perang saudara di Suriah dan Afganistan, serta konflik Rohingya di Myanmar dan Uighur di Tiongkok.

“Hari ini masih saja terjadi konflik di beberapa negara di kawasan Asia dan Afrika yang tentunya berujung pada krisis kemanusian,” kata dia.

BACA JUGA: Menhan RI Sampaikan Pentingnya Stabilitas dan Keamanan Kawasan ASEAN

Dia meminta para Pemuda Asia Afrika bersatu dan memegang teguh semangat lahirnya Organisasi Asia Afrika 76 tahun silam dengan menjunjung tinggi kemanusian atau hak dasar manusia, kedaulatan, integritas, persamaan hak semua suku dan bangsa serta asas kebersamaan.

“Kami para pemuda harus menjadi duta perdamaian, dan itu harus menjadi gerakan yang massif agar tercipta perdamaian di Asia Afrika,” tegasnya.

Saddam mengkhwatirkan di tengah sejumlah negara maju, banyak negara yang dirundung kemisikinan dan kelaparan, dan itu merajalela baik di Asia maupun di Afrika.

“Perikemanusian diuji dengan kemiskinan dan kelaparan yang melanda negara-negara Asia Afrika. Bayangkan saja kelaparan tertinggi ada di Asia dan Afrika, bahkan yang paling tinggi ternyata berada di Asia sekitar 418 juta orang kelaparan berdasarkan laporan State of Food Security and Nutrition in the World 2021 oleh FAO,” beber Saddam.

Selain itu, krisis pendidikan juga merundung sejumlah negara di Asia dan Afrika. Saat ini ada sekitar 358 juta anak-anak dan remaja sepenuhnya dikecualikan dari pendidikan.

Saddam menambahkan masih ada sejumlah isu strategis yang memerlukan peran pemuda yang akan dibahas nantinya di Kongres Asia Afrika 2021.

“Program SDG’s (Sustainable Development Goals) yang terdiri 17 poin yang menjadi kesepakatan negara-negara di dunia,” pungkas dia. (cuy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler