jpnn.com - JAKARTA - Sekjen Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Bintang Prabowo mengatakan pemuda harus berdiri di garis tak berpihak di tengah situasi politik memanas antara Koalisi Merah Putih dengan Koalisi Indonesia Hebat. Menurutnya, pemuda tak boleh ikut arus perseteruan dan justru harus berperan untuk mendinginkan suasana demi kepentingan bangsa.
"Generasi muda bisa mencairkan situasi. Kami akan mengajak Koalisi Merah Putih dan Koalisi Indonesia Hebat untuk senantiasa berdiskusi tanpa mengkotak-kotakan diri, tetapi sebagai satu kesatuan," kata Sekjen KNPI Bintang Prabowo di sela-sela acara diskusi Gerakan Muda Perubahan bertajuk "Quo Vadis Pemuda Indonesia? Kaum Muda dan Masa Depan Kepemimpinan Indonesia", di Jakarta, Senin.
Dia mengingatkan pengkotak-kotakan kelompok akan berdampak negatif terhadap kualitas sumber daya manusia Indonesia. Oleh karena itu, kata dia, diskusi Quo Vadis Pemuda Indonesia sendiri diberlangsungkan untuk menegaskan posisi pemuda dari berbagai elemen politik, yang bisa bersatu demi kepentingan bangsa dan negara.
Sebelumnya, tidak sedikit pihak yang memprediksikan hubungan parlemen dengan pemerintah akan memanas. Hal ini disebabkan parlemen telah dikuasai partai-partai oposisi yang diprediksi akan mempersulit pemerintahan Jokowi-JK ke depan.
Jokowi sendiri sebelumnya telah bertemu dengan Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua DPR Setya Novanto, dan Ketua DPD Irman Gusman untuk membicarakan masalah pelantikan. Pertemuan itu disebut-sebut mampu sedikit mencairkan suasana yang belakangan memanas dalam pemilihan ketua-ketua legislatif di parlemen.
BACA JUGA: Kejagung Siap Ladeni Gugatan Udar
KNPI juga mengingatkan, Jokowi perlu mempersiapkan pemuda hadapi MEA. Joko Widodo perlu mempersiapkan pemuda di Tanah Air guna menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tahun 2015.
"Tahun 2015 diberlakukan Masyarakat Ekonomi ASEAN, maka gerakan kepemudaan harus dimaksimalkan lebih baik lagi. Kita minta Jokowi harus bisa betul-betul mendorong pemuda supaya bisa bersaing," katanya.
Sementara itu Sekjen Kawan Jokowi, Ivanhoe Semen menambahkan, Pemerintah Joko Widodo dan Muhammad Jusuf Kalla diharapkan memberikan kontribusi yang besar untuk pemuda baik di dalam pemerintahan maupun di luar parlemen.
BACA JUGA: Djan Faridz Sebut Muktamar Kubu Romi Tidak Sah
Menurut Ivan, ini merupakan momentum pendidikan politik bagi pemuda. namun demikian, ia berharap perlu dilihat track record dari anak muda tersebut."Banyak pemuda yang masuk dalam parlemen atau pemerintahan, terlibat korupsi. yang penting track recordnya harus selektif, itu perlu diperhatikan," pungkas Ivan. (awa/jpnn)
BACA JUGA: Penyelesaian Honorer K2 Lambat, Daerah Disalahkan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Presiden SBY Makin Sibuk di Minggu Terakhir
Redaktur : Tim Redaksi