Pemuda Katolik: Menerima Pancasila Sebagai Jalan Terbaik Merawat Indonesia

Senin, 19 Agustus 2019 – 18:40 WIB
Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Katolik, dr. Karolin Margret Natasa. Foto: Dok. Pemuda Katolik

jpnn.com, JAKARTA - Indonesia adalah rumah dari sebuah bangsa yang majemuk dimana para penghuninya memiliki kerinduan untuk hidup tenteram dan mewujudkan kesejahteraan bersama. Keindonesiaan adalah persoalan “hidup-mati” yang diperjuangkan mati-matian oleh para pendiri bangsa.

“Impian rumah Indonesia yang tenteram itu membuat para pendiri bangsa mengalahkan ego golongannya masing-masing dengan menerima Pancasila sebagai jalan terbaik merawat ‘rumah Indonesia’ dan telah menjadi konsensus nasional yang dihormati bersama meskipun mereka sadar ada banyak perkara di antara mereka yang tetap sulit dipertemukan,” demikian pernyataan pers Pengurus Pusat Pemuda Katolik kepada wartawan di Jakarta, Senin (19/8/2019) untuk merespons insiden dugaan intimidasi dan diskriminasi terhadap mahasiswa Papua di Surabaya, Semarang dan Malang serta merespons video ceramah Ustaz Abdul Somad (UAS) yang diduga berkonten penistaan agama yang viral beberapa hari terakhir ini.

BACA JUGA: Harap Disimak, nih Penjelasan Bu Risma soal Mahasiswa Papua di Surabaya

Menurut Ketua Umum Pengurus Pusat Katolik, Karolin Marget Natasa, sebuah nilai kehormatan dan jiwa besar telah diwariskan bagi penerus bangsa dengan secara kesatria mengesampingkan kepentingan primordial demi keuntungan bersama bagi seluruh penghuni rumah Indonesia.

Karolin menyampaikan keprihatinan terhadap dua insiden berbau SARA tersebut. Karolin secara khusus mengkritisi video ujaran yang mengandung pelecehan terhadap simbol agama umat Nasrani yang diduga dilakukan oleh Ustad Abdul Somad.

BACA JUGA: Petugas KSOP Manokwari Tingkatkan Keamanan

“Peristiwa ini sungguh mengusik kami sebagai bagian anak bangsa yang memiliki harapan besar meneruskan cita-cita para pendiri bangsa,” tegas Karolin yang juga menjabat Bupati Landak ini.

Terhadap kedua insiden tersebut, Pengurus Pusat Pemuda Katolik menyampaikan seruan sebagai berikut:

BACA JUGA: Kerusuhan di Manokwari, Menteri Tjahjo Panggil Tiga Gubernur Ini

1. Pengurus Pusat Pemuda Katolik mengimbau kepada para tokoh masyarakat, Pimpinan Daerah, pimpinan agama untuk menciptakan suasana yang sejuk dan toleran. Segala persoalan yang ada, harus diselesaikan secara musyawarah dan mufakat;

2. Semua pihak, secara khusus pemerintah harus bisa mengatur lalu lintas informasi media yang beredar. Karena pemberitaan ini dibombardir secara masif dalam beberapa waktu terakhir sehingga menimbulkan keresahan di tengah masyarakat;

3. Pemuda Khatolik mendukung penuh aparat kepolisian untuk segera menangkap aktor-aktor intelektual yang melakukan tindakan rasisme, anarkistis dan intoleran terkait kasus Papua. Dan mendukung penuh tindakan tegas secara hukum dan tetap mengedepankan azas praduga tak bersalah dan menjunjung tinggi HAM terhadap oknum-oknum yang secara sengaja bertindak separatisme;

4. Pemuda Katolik berharap Ustaz Abdul Somad menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada publik guna meredam luka kebatinan yang dirasakan umat Kristiani. Di lain sisi, Pemuda Katolik juga akan bersikap sama jika ada tokoh agama lain yang berlaku sama melecehkan atau melakukan perbuatan tidak patut terhadap agama lain;

5. Pemuda Katolik mengajak organsisasi kepemudaan lainnya untuk tetap komitmen pada Sumpah Pemuda 1928. Pemuda Katolik mempunyai tanggung jawab secara khusus terhadap Papua, karena banyak kader muda potensial Pemuda Katolik ada di Papua yang berwawasan kebangsaan dan menjadi masa depan bagi NKRI.(fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wiranto: Pemerintah Sesalkan Pelecehan Merah Putih dan Pernyataan Negatif Oknum


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler