jpnn.com - Berkomitmen pada misi kemaslahatan dan pembangunan umat jangka panjang, Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah menggelar Seminar dan Workshop Kemitraan Ekonomi Umat, Jumat (26/7).
Meresmikan acara, Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas memuji gagasan utama seminar oleh Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Sunanto, yaitu kemandirian umat sebagai hal yang niscaya dan tidak boleh diremehkan.
BACA JUGA: Analisis Ketum Muhammadiyah tentang Pertemuan Jokowi - Prabowo dan Isyarat soal MRT
"Noam Chomsky dan tokoh intelektual dunia menyampaikan bahwa pemegang kebijakan politik adalah orang-orang kaya. Di Indonesia, dari 10 orang terkaya hanya 1 saja yang muslim. Selama ini Indonesia ada ketegangan, muasalnya karena ketimpangan struktur penguasaan modal itu," ungkap Anwar.
BACA JUGA: Jaringan Pengusaha Muda Muhammadiyah Bersiap Menghadapi Revolusi 4.0
BACA JUGA: Muhammadiyah Tetapkan Idulfitri 1440 H Jatuh pada 5 Juni 2019
Menurut Anwar Abbas, ketegangan akibat ketidakadilan itu membuat ketentramanan sulit terwujud di negeri ini. Selalu ada pihak tak bertanggungjawab yang berusaha membenturkan Islam dengan negara dan nasionalisme, imbuhnya.
"Oleh karena itu upaya ini adalah langkah bagus. Persiapkan jangka panjang, 2040 Indonesia sebagai negara besar," kata Anwar Abbas sembari berharap di kemudian hari angka umat Islam sebagai minoritas penguasa modal berubah.
BACA JUGA: 5 Kesepakatan Hasil Pertemuan Kemendikbud dan Forum Rektor PTNU
Membawa tema "Kemitraan Ekonomi Umat: Maju Bersama Membangun Ekonomi Bangsa" acara seminar diikuti oleh lebih dari 70 orang peserta dari berbagai perwakilan wilayah dan daerah Muhammadiyah bertempat di Hotel Mercure Ancol, Jumat 26 Juli 2019 hingga Ahad, 28 Juli 2019.
Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Sunanto mendorong agar peserta selepas acara nanti merasa bertanggungjawab menjadi pengusaha dan memberikan andil terbaik pada pembangunan kemaslahatan umat.
"Training Dasar Pengusaha ini adalah program awal untuk menyatukan visi, membangun rencana dan mengkolaborasikan berbagai potensi Pemuda Muhammadiyah dan pihak terkait. Jangan sampai seminar ini hanya seremonial saja, tapi harus ditindaklanjuti dengan program yang relevan. Kesuksesan acara ini tidak bisa dinilai dari hari ini. Tapi nanti. Oleh karena itu kami mendorong semuanya untuk menjadi bermanfaat," urai Sunanto.
Didukung oleh Ketua Komite Ekonomi Industri Nasional Sutrisno Bachir, acara ini melibatkan narasumber Menteri PPN/Bappenas Bambang Brodjonegoro, dan Wakil Ketua Komisi Komisi VI Achmad Hafisz Tohir.
Direncanakan, penutupan acara melibatkan peserta dalam rapat koordinasi penyusunan program bidang ekonomi. Nantinya, acara serupa juga akan digelar di lima kota besar lainnya. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 7 Pernyataan Penting Sekum PP Muhammadiyah terkait 22 Mei 2019
Redaktur & Reporter : Adil