jpnn.com, SAMARINDA -
Membeludaknya pemudik di Pelabuhan Samarinda, Kalimantan Timur dikabarkan sempat diwarnai kericuhan pada Rabu (27/4) siang.
Peristiwa itu sempat terekam kamera warga dan viral di media sosial.
BACA JUGA: Cak Imin Membagikan Takjil, Pemudik: Wah, Calon Presiden 2024 Nih
Pada video berdurasi 1 menit, tampak ribuan penumpang tetap memaksa masuk ke Kapal Pontokrator tujuan Parepare, Sulawesi Selatan, yang saat itu sudah dalam kondisi over load.
Kendati sempat ricuh, namun kapal akhirnya tetap berlayar sesuai jadwalnya.
BACA JUGA: Bagikan Takjil, Cak Imin Bilang Begini kepada Pemudik
Kasi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli KSOP Kelas II Samarinda Slamet Isyadi membantah mengenai kericuhan tersebut.
Dia menyampaikan pemudik yang hendak pulang kampung ke Sulawesi Selatan terus berdatangan ke Pelabuhan Samarinda.
BACA JUGA: Tol Kalikangkung Dipadati Pemudik, Lihat Penampakannya
"Banyak pemudik, tetapi kapasitas kapal tidak sesuai dengan jumlah penumpang yang ada. Kapalnya sudah overload, bukan ricuh," terangnya saat dikonfirmasi JPNN.com.
Membeludaknya penumpang yang ingin mudik ke Pulau Sulawesi, membuat KSOP Samarinda sampai menambahkan jumlah kapal di luar dari jadwal keberangkatan semestinya.
"Supaya semuanya bisa berangkat kami kerahkan KM Queen Soya. Kapal ini tadinya tidak berlayar, karena sempat terbakar beberapa bulan yang lalu," ucapnya.
Semestinya, jadwal keberangkatan kapal menuju Parepare, Sulsel hanya untuk KM Pantokrator saja. Namun karena pemudik di Pelabuhan Samarinda mencapai sekitar 2.000 orang, KSOP mengerahkan KM Queen Soya.
"Karena membludak, over load jadi kami labuhkan kapal KM Queen Soya ke dermaga Pelabuhan Samarinda, supaya menghindari terjadinya overload," Kata Slamet.
Slamet memastikan, kendati KM Queen Soya sempat terbakar, namun sudah diperbaiki dan layak untuk berlayar.
"Sudah diperbaiki dan bagus, kami sudah lakukan pemeriksaan juga. Pihak inspektor dan dari pihak kapal sudah ada membuat pernyataannya itu," imbuhnya.
Slamet menambahkan, 2.000 penumpang kini sudah diberangkatkan menuju ke Parepare, Sulsel dengan menggunakan dua kapal tersebut.
"Keberangkatan pertama 1.520 itu di KM Pantokrator, untuk KM Queen soya itu ada sekitar 650 penumpang," bebernya.
Slamet menambahkan KM Aditya merupakan kapal penumpang terakhir yang akan berlayar dari Pelabuhan Samarinda menuju Pare-Pare.
"Kamis (28/4) besok, kapal terakhir yang berangkat tinggal Kapal KM Aditya. Tinggal satu kapal saja lagi," pungkasnya. (mcr14/jpnn).
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sebaiknya Pemudik dari Sumatra ke Jawa Menghindari Rest Area KM 57
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Arditya Abdul Aziz