jpnn.com, JAKARTA - Para pemuka agama dari seluruh dunia akan berjumpa di Indonesia untuk melaksanakan konferensi spiritual yang digelar oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan didukung penuh oleh pemerintah Indonesia.
Menurut Ketua Umum PBNU sekaligus inisiator R20, KH Yahya Cholil Staquf, tujuan konferensi ini memastikan agama bisa berperan sebagai solusi masalah global, bukan menjadi bagian dari masalah global.
BACA JUGA: Buntut Singgung Angel Lelga Soal Agama, Deolipa Yumara Dipolisikan
Dia menyebutkan sebagai tuan rumah R20 yang pertama, PBNU telah menggandeng Liga Muslim Dunia (Rabithah al-Islami), organisasi yang berkantor pusat di Makkah, Arab Saudi, sebagai penyelenggara bersama (co-host).
"Gagasan dasar membuat ini adalah keinginan membuat platform diskusi antarpemimpin agama yang lebih jujur dan langsung menyasar masalah-masalah yang ada" kata Kiai Yahya saat jumpa pers R20 di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (7/9).
BACA JUGA: Dilaporkan ke Polisi Soal Dugaan Penodaan Agama, Deolipa Yumara Beri Tanggapan Begini
Dia juga menyebutkan kegiatan dialog keagamaan selama ini tidak membahas masalah-masalah yang ada.
"Paling jauh diplomasi antartokoh agama tidak membahas masalah yang ada. Saya sampai berseloroh kegiatan dialog keagamaan selama ini seperti kegiatan untuk saling mendakwahi," lanjutnya.
BACA JUGA: Pindah Agama, Nita Gunawan Diusir dari Rumah, Lalu...
Diajuga menyebutkan R20 akan mengumpulkan dan memobilisasi para pimpinan agama dari negara-negara anggota G20 dan beberapa negara lain.
Pria yang akrab disapa Gus Yahya itu menyebutkan R20 akan diselenggarakan di Nusa Dua, Bali, pada 2-3 November 2022 dan akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo.
Dia juga mengungkapkan pembicara lainnya yakni Sekretaris Jenderal Aliansi Injili Dunia Uskup Thomas Schirrmacher, serta Guru Besar emeritus ilmu hukum di Harvard Law School Prof. Mary Ann Glendon.
"Melalui forum R20, kami berharap dapat memfasilitasi munculnya sebuah gerakan global. Forum Agama G20 ini akan mengundang orang-orang dengan niat baik dari setiap agama dan bangsa untuk membawa struktur kekuatan geopolitik dan ekonomi dunia selaras dengan nilai-nilai moral dan spiritual tertinggi, demi seluruh umat manusia," pungkas Gus Yahya.(mcr8/jpnn)
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Kenny Kurnia Putra