Pemulung Langsung Serbu Kalijodo, Beginilah Aksinya

Senin, 29 Februari 2016 – 20:02 WIB
Kelompok pemulung berenang di Kali Krendang seusai memulung di kawasan Kalijodo yang baru saja diratakan, Senin (29/2). Foto: Fathan Sinaga/JPNN.Com

jpnn.com - ‎JAKARTA - Penertiban kawasan Kalijodo yang meninggalkan kesedihan bagi warga setempat ternyata membawa berkah tersendiri bagi para pemulung. Begitu bangunan di bekas lokalisasi itu rata dengan tanah, pemulung pun beraksi mengais barang-barang di antara reruntuhan yang masih bisa dimanfaatkan.

Sebenarnya petugas keamanan sudah melarang pemulung masuk area gusuran. Namun, para pencari barang bekas itu seperti tak kehabisan akal. Mereka tetap mencari jalan untuk membawa barang berupa besi, seng dan barang berharga lainnya.

BACA JUGA: 9 Konsep Ruang Terbuka Hijau di Kalijodo

Terlihat ada tujuh pemulung berenang menyeberangi Kali Krendang yang berhimpitan dengan Kalijodo. Kali yang airnya berwarna hitam pekat penuh lumpur dan berbau menyengat itu tak membuat pemulung  mengurungkan niatnya.

Mereka seolah mendapat barang berharga yang langka. Tujuh orang pemulung tampak menarik sebuah benda yang berat. Untuk mendorong benda itu, mereka harus menyelam dan sebagian pemulung menariknya.

BACA JUGA: Wow! Kulit Kabel yang Sumbat Selokan Medan Merdeka Selatan Jumlahnya...

"Ji, ro, lu, pat (Satu, dua tiga empat, red),” ujar  Kosim dan teman-temannya sesama pemulung saat mulai menyelami sungai yang berada di belakang kawasan Kalijodo itu.

Kosim mengatakan melakukan hal seperti itu bukan hal baru baginya dan teman-temannya. Ia bahkan sering melakukan hal yang lebih ekstrem.

BACA JUGA: Kapolda Jawab Enteng Soal Pengamanan Kalijodo

"Septic tank (jamban) juga diselemin (diselami), Bang. Namanya juga nyari rejeki," jelasnya.

Tanpa mengenakan baju, Kosim dan enam temannya tampak kompak menarik‎ beban itu. Ternyata mereka berhasil mengangkat mesin penggiling mie bihun dari lokalisasi Kalijodo.

"Kalau masih bagus bisa dijual. Kalau engga ditimbang per kilo," terangnya.

Dia mengaku rela melakukan hal itu demi uang Rp 2 ribu. "Besi Rp 2 ribuan perkilonya" paparnya.

Ternyata bukan hanya Kosim dan teman-temannya yang melakukan hal itu. Sebab, ada banyak pemulung lainnya yang bersiaga untuk menyerbu reruntuhan Kalijodo.

Mereka harus sembunyi-sembunyi untuk mengais besi dan barang berharga. Sebab, bila ketahuan petugas, mereka akan dimarahi. Tak jarang petugas mengusir para pemulung.

Kini kawasan Kalijodo sudah rata dengan tanah. Selama 8 jam, lengan-lengan backhoe alias beko menghantam 378 bangunan. Rencananya, pemerintah akan membangun ruang terbuka hijau, jogging track dan lapangan futsal di bekas kawasan yang terkenal dengan prostitusi kelas menengah kebawah itu.(mg4/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... RK Batal Maju Pilkada DKI, Netizen: Love U, Pak!


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler