Penampakan Bekas Roket Cina Melintasi Indonesia, Berbahaya?

Senin, 01 Agustus 2022 – 04:41 WIB
Gambar dari video sampah antariksa China. ANTARA/HO-Humas BRIN

jpnn.com, JAKARTA - Sampah antariksa CZ5B, roket bekas peluncuran modul stasiun antariksa Cina yang berbobot sekitar 20 ton dan berukuran 30 meter, melintasi Sumatera bagian selatan.

Peneliti Senior Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaludin mengatakan sampah antariksa besar tersebut jatuh di Samudera Hindia pada Sabtu (30/7) pukul 23.45 WIB.

BACA JUGA: Serpihan Roket Antariksa China Jatuh Dekat Perairan Indonesia

Sampah antariksa tersebut tidak berbahaya bagi biota laut di perairan itu.

“Terpantau, Indonesia di wilayah Sumatra bagian selatan dan Kalimantan Barat terlintasi pada saat-saat akhir lintasan bekas roket,” kata Thomas Djamaludin dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.

BACA JUGA: Peringatan Serius, Daerah Ini Berpotensi Terjadi Gempa Magnitudo 8,7 & Tsunami

Dia menuturkan data orbit dari pemantauanspace-track.orgmenunjukkan titik jatuh di barat daya Indonesia.

“Namun, bisa jadi ada pecahannya yang mungkin tersebar sepanjang lintasan terakhir, orbitnya melintasi Sumatra bagian selatan,” ujarnya.

BACA JUGA: Identitas Pelaku Pembunuhan Mayat Terlilit Lakban Terungkap, Dia Ternyata

Jika ada penduduk yang melihat objek langit yang jatuh sekitar pukul 23.45 WIB, dapat segera melaporkan ke Pusat Riset Antariksa BRIN melalui surat elektronik prantariksa@brin.go.id.

Kepala Pusat Riset Antariksa BRIN Emanuel Sungging Mumpuni mengatakan berdasarkan hasil analisis tim Riset Benda Jatuh Antariksa, sampah antariksa itu akan jatuh di sekitar wilayah selatan Filipina, dan akan berada pada ketinggian 10 kilometer (km) di atas wilayah Sarawak, Malaysia.

Dia menuturkan proses benda jatuh antariksa juga berhasil direkam oleh pengamat di Lampung melalui Observatorium Astronomi ITERA Lampung (OAIL).

Menurut informasi dari Kementerian Sains, Teknologi, dan Inovasi (MOSTI) melalui maklumat tertulis Agensi Angkasa Malaysia (MYSA) pada 31 Juli 2022, serpihan roket yang sama juga terpantau di wilayah Malaysia.

Serpihan roket tersebut telah terbakar semasa memasuki ruang udara bumi dan pergerakan serpihan yang terbakar melintasi ruang udara Malaysia.

Fenomena itu dibuktikan dengan kesaksian dari masyarakat di wilayah Malaysia yang berhasil merekam fenomena tersebut dari perangkat seluler mereka dan menjadi viral. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler